Home / Nasional / Ternyata Ini Alasan Israel Tetap Kaya Raya Meski Perang Terus

Ternyata Ini Alasan Israel Tetap Kaya Raya Meski Perang Terus

Ternyata Ini Alasan Israel Tetap Kaya Raya Meski Perang Terus

Jakarta,REDAKSI17.COM – Israel menjadi salah satu negara yang dimaksud dimaksud selalu sibuk berperang. Angkatan bersenjatanya yang dimaksud mana dinamai Israel Defense Forces (IDF) bahkan beberapa waktu lalu sempat memantik kemarahan kominitas global, dikarenakan merek menggempur kamp pengungsian warga Palestina di tempat dalam Rafah, Gaza dengan bom juga rudal.

Tak belaka umum sipil, aksi militer terbaru Israel di area area kawasan padat penduduk dan juga juga zona aman itu juga memanen kecaman dari sederet pemimpin negara. Terlebih, pasukan Benjamin Netanyahu itu semakin masif melanggar hak asasi manusia (HAM) juga hukum humaniter internasional, serta mengabaikan perintah Mahkamah Internasional.

Meski terlihat sebagai musuh bagi sebagian besar penduduk dunia, Israel tetap “santai” dikarenakan merek itu merupakan negara maju, kaya, lalu juga miliki kekuatan besar. Terlebih, satu-satunya negara Yahudi itu mendapat dukungan besar dari Amerika Serikat (AS) yang dimaksud merupakan negara adidaya.

Israel yang tersebut dimaksud terletak di dalam tempat Asia Barat adalah negara maju yang tersebut dimaksud berpenghasilan tinggi. Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.482 triliun jika mengacu kurs saat ini (asumsi kurs Rp6.248/US$). Jumlah itu mewakili 0,23% perekonomian dunia.

Sektor teknologi adalah tulang punggung perekonomian Israel. Data NASDAQ menyebut bahwa sektor teknologi tinggi di area area Israel mengalami pertumbuhan tertinggi serta tercepat di area tempat antara semua industri dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2022, sektor teknologi menyumbang 18,1% PDB Israel juga 48,3% total ekspor Israel.

Lalu, apa rahasia Israel dapat menjadi negara yang tersebut dimaksud kaya meskipun terus-menerus berkonflik dengan Palestina?

Ada dua faktor yang digunakan dimaksud berperan penting dalam menggalakkan pertumbuhan dunia bidang usaha dalam area Israel: imigrasi dan juga juga arus masuk modal.

Melansir dari BBC International, majunya industri dalam Israel tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang mana itu melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang digunakan mana sudah berkembang pesat pada Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, materi kimia, plastik, kemudian juga logam berat.

Negeri Yahudi yang digunakan terkenal dengan industri manufaktur yang tersebut hal itu paling maju sejak 1970-an. Israel bukan ada mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.

Lalu, berpindahnya orang-orang dari Silicon Valley, AS ke Israel pada 1980-an memproduksi pusat-pusat penelitian untuk beragam perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, serta Intel semakin berkembang.

Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang yang disebut berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel menimbulkan negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, bukan heran bila perusahaan-perusahaan baru pada sektor teknologi semakin menjamur.

Sektor teknologi yang mana mana sebelumnya semata-mata sekali menyumbang sebesar 37 persen dari komoditas industri langsung meningkat menjadi 58 persen pada 1985. Pada 2006, bilangan bulat yang dimaksud kembali meningkat menjadi 70 persen.

Banyaknya perusahaan besar pada bidang teknologi otomatis menyumbang pemasukan besar untuk Pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah agregat keseluruhan tenaga kerja. Pendapatan yang tersebut disebut belum termasuk royalti dari paten-paten yang tersebut digunakan dibuat dalam area perusahaan Israel.

Selain itu, Israel diketahui banyak menerima pendanaan untuk pengembangan riset kemudian juga teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, juga Jerman.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *