Jakarta,REDAKSI17.COM – Kementerian Perhubungan mencatat bahwa pengguna angkutan umum pada H+2 Lebaran mencapai 769.593 orang. Data yang digunakan disebut terpantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di tempat dalam Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (12/4/2024).
“Pada H+2 Lebaran, pengguna angkutan umum terbanyak ada pada moda kereta api, yakni sebanyak 217.614 orang atau 28,28% dari total penumpang angkutan umum,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangannya.
Secara rinci, total total penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H2 Lebaran adalah sebagai berikut:
- Angkutan jalan (bus) sebanyak 175.111 penumpang. Angka ini naik 17,65% berbeda dengan tahun lalu di dalam tempat periode yang dimaksud sejenis sebanyak 148.846 penumpang, serta naik 70,51% melebihi pergerakan normal harian.
- Angkutan penyeberangan sebanyak 144.030 penumpang. Angka ini berkurang 26,21% jika dibandingkan dengan tahun lalu dalam tempat periode yang digunakan sejenis sebanyak 195.176 penumpang. Namun demikian, total itu mengalami kenaikan 507,06% jika melebihi pergerakan normal harian.
- Angkutan udara sebanyak 184.395 penumpang. Angka ini turun 5,84% jika dibandingkan tahun lalu dalam periode yang tersebut digunakan identik sebanyak 195.823 penumpang. Namun demikian, jumlah keseluruhan total yang dimaksud mengalami kenaikan 42,07% jika jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian.
- Angkutan laut sebanyak 48.443 penumpang. Angka ini menurunkan 14,37% melebihi tahun lalu di tempat tempat periode yang mana itu serupa sebanyak 56.571 penumpang. Jumlah itu juga mengecil 34,49% jika jika dibandingkan pergerakan normal harian pada tahun 2024.
- Angkutan kereta api sebanyak 217.614 penumpang. Angka ini naik 21,92% berbeda dengan tahun lalu pada periode yang mana yang disebut sejenis sebanyak 178.488 penumpang, serta naik 84,34% melebihi pergerakan normal harian pada tahun 2024.
Kemudian untuk angkutan pribadi, berdasarkan data pada H+2 Lebaran, jumlah keseluruhan total mobil yang digunakan digunakan keluar lalu masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasa Marga juga arteri tercatat sebanyak 552.796 kendaraan kemudian 2.763.980 orang. Angka yang disebut naik 25,17% jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian pada tahun 2024. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2023, terjadi penurunan sebesar 15,77%, yakni sebanyak 656.281 kendaraan serta 3.281.405 orang. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
![]() Ilustrasi pemudik memadati stasiun kereta api. (Dok. KAI) |
- Mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan tol juga arteri sebanyak 312.843 kendaraan lalu 1.564.215 orang. Jumlah ini berkurang 4,63% jika dibandingkan tahun lalu, yakni sebanyak 328.024 kendaraan juga 1.640.120 orang. Sementara jika melebihi dengan pergerakan normal harian pada tahun 2024, total itu mengalami kenaikan sebesar 64,97%.
- Mobil yang tersebut hal itu masuk Jabodetabek melalui jalan tol lalu juga arteri sebanyak 239.953 kendaraan serta 1.199.765 orang. Jumlah ini menurunkan 26,90% jika dibandingkan tahun lalu, yakni sebanyak 328.257 kendaraan juga 1.641.285 orang. Sementara jika berbeda dengan dengan pergerakan normal harian pada tahun 2024, jumlah keseluruhan agregat yang digunakan disebut mengalami kenaikan sebesar 19,23%.
Sementara itu, untuk pergerakan orang yang dimaksud digunakan menggunakan sepeda motor keluar kemudian masuk Jabodetabek pada H+2 Lebaran tercatat sebanyak 837.695 kendaraan juga 1.675.390 orang. Angka hal itu naik 25,71% jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian pada tahun 2024. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2023, terjadi kenaikan sebesar 0,32%, yakni 835.021 kendaraan lalu 1.670.042 orang. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
- Motor yang digunakan mana keluar Jabodetabek sebanyak 428.171 kendaraan juga juga 856.342 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 7,28% berbeda dengan tahun lalu, yakni 399.125 kendaraan lalu 798.250 orang. Sementara jika berbeda dengan dengan pergerakan normal harian pada tahun 2024, total yang tersebut disebut mengalami kenaikan sebesar 38,56%.
- Motor yang dimaksud mana masuk Jabodetabek sebanyak 409.524 kendaraan juga 819.048 orang. Jumlah ini mengalami penurunan 6,05% berbeda dengan tahun lalu, yakni 435.896 kendaraan kemudian 871.792 orang. Sementara jika jika dibandingkan dengan pergerakan normal harian pada tahun 2024, jumlah agregat agregat yang mengalami kenaikan sebesar 13,69%.
Adita juga menjelaskan, pengguna angkutan umum pada moda angkutan udara jadi yang digunakan hal tersebut tertinggi secara kumulatif sampai H2 Lebaran, yakni sebanyak 2.875.762 penumpang. Ia pun memohonkan operator bandara serta maskapai penerbangan untuk mengantisipasi, baik dari sisi kesiapan armada hingga ketepatan waktu lalu pengendalian penumpang, sehingga tak terjadi penumpukan pada arus balik Lebaran.
Isu lainnya yang digunakan dimaksud juga menjadi perhatian adalah terkait sebaran debu abu vulkanik dari beberapa gunung pada Indonesia, seperti yang digunakan berasal dari Gunung Dukono, Gunung Ibu, Gunung Marapi, Gunung Lewotobi, serta Gunung Semeru. Menurut Adita, ini penting untuk menjadi atensi bagi operator bandara serta maskapai penerbangan agar mengambil langkah-langkah preventif juga juga menentukan langkah lanjut, baik dari sisi keselamatan maupun teknis operasional.
Lebih lanjut, Adita juga mengatakan bahwa berdasarkan data dari ASDP pada H+2 Lebaran, dalam Pelabuhan Bakauheni sudah lama menunjukkan pergerakan arus balik dari kendaraan roda empat. Ia berharap agar operator penyeberangan kemudian juga stakeholder terkait lainnya dapat mengantisipasi kepadatan kendaraan pada arus balik Lebaran.
Adapun terkait insiden kecelakaan yang tersebut mana melibatkan kereta api kemudian minibus pada area perlintasan tanpa palang pintu di area area daerah Brebes, Jawa Tengah, Adita memohon pihak KNKT juga Kepolisian melakukan investigasi secara mendalam.
“Saya berharap, semoga kejadian seperti ini tidak ada ada terulang kembali,” pungkasnya.