Jakarta,REDAKSI17.COM – Indeks utama Wall Street naik pada hari Rabu (5/6/2024) akibat pemodal meningkatkan keyakinan merekan terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve yang mana dimaksud tambahan lanjut awal dari perkiraan, pada tengah laporan kegiatan kegiatan ekonomi yang mana dimaksud menandakan melemahnya pasar tenaga kerja lalu melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data Refinitiv Dow Jones Industrial Average naik 63,53 poin, atau 0,16%, pada pembukaan menjadi 38.774,82.
Sementara indeks S&P 500 dibuka tambahan tinggi tinggi sebesar 23,14 poin, atau 0,44%, pada 5,314.48, sedangkan Nasdaq Composite naik 117,43 poin, atau 0,70%, menjadi 16,974.48.
Data penggajian swasta dari ADP menunjukkan perekrutan pekerja melambat menjadi 152.000 pekerjaan pada bulan lalu, sangat pada bawah perkiraan ekonom yang mana yang disurvei oleh Dow Jones yaitu 175.000. Data hal itu merupakan tanda terbaru kelemahan pasar tenaga kerja yang tersebut hal tersebut diharapkan pemodal akan memberikan cukup bukti bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga acuan.
Kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dana fed fund saat ini sebesar 5,25%-5,50% pada bulan September meningkat, berdasarkan kontrak berjangka yang digunakan diperdagangkan dalam dalam CME.
Pedagang juga mempertimbangkan data aktivitas dalam sektor jasa. Indeks manajer pembelian yang mana yang melacak layanan perusahaan naik lebih lanjut lanjut dari yang tersebut digunakan diharapkan menjadi 53,8 dibandingkan dengan perkiraan dari Dow Jones yang tersebut dimaksud memperkirakan 50,7. Perhatian akan beralih ke bilangan klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis lalu laporan pekerjaan bulan Mei yang dimaksud hal tersebut sangat penting pada hari Jumat.
“Kami melihat S&P 500 mencapai level 5.500 pada akhir tahun di tempat dalam tengah penurunan suku bunga The Fed, pertumbuhan laba yang mana dimaksud kuat, juga tren pertumbuhan sekuler yang digunakan disebabkan oleh kecerdasan buatan,” tulis kepala konstruksi dunia usaha UBS Global Wealth Management Solita Marcelli dalam sebuah catatan pada hari Rabu.
UBS Wealth Management memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga dua kali tahun ini, memberikan “latar belakang yang digunakan mana sehat untuk saham,” tambah Marcelli.
CNBC INDONESIA RESEARCH