Bank Sentral AS The Fed/Foto: Graeme Sloan/Getty Images
Jakarta,REDAKSI17.COM – The Federal Open Market Committee (FOMC) atau Komite Pasar Terbuka Federal memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan bank sentral AS seperempat poin (25 basis poin) menjadi 3,5-3,75%. Keputusan ini sempat alot karena terdapat suara tidak setuju dari sebagian anggota The Fed.
Dikutip dari CNBC, Kamis (11/12/2025), sebanyak tiga anggota The Fed tidak setuju terhadap pemangkasan suku bunga. Suara tidak setuju belum pernah terjadi lagi sejak September 2019.
Terbagi dua kubu antara yang mendukung penurunan dan kenaikan suku bunga acuan. Kubu yang mendukung kenaikan suku bunga lebih khawatir tentang inflasi dan mendukung suku bunga yang lebih tinggi.
Sementara, mereka yang mendukung penurunan fokus pada dukungan pasar tenaga kerja dan menginginkan suku bunga yang lebih rendah.
Sebelumnya, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan depan. Sebelumnya suku bunga acuan AS sebesar 25 bps menjadi 3,75-4,00%. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menopang pasar tenaga kerja AS yang mulai melemah.
Berdasarkan hasil survei Reuters, 80% ekonom memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga di kisaran 3,50-3,75%. Namun, sejumlah anggota Federal Open Market Committee (FOMC) masih berbeda pendapat soal perlunya pemangkasan tambahan di tengah belum lengkapnya data ekonomi akibat penutupan pemerintah (government shutdown) terpanjang dalam sejarah AS.
Sebelumnya, The Fed memang sudah memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin pada bulan lalu, langkah yang memicu pro-kontra di kalangan pejabat bank sentral. Ketua The Fed Jerome Powell bahkan menegaskan, keputusan pemangkasan pada Desember nanti belum final.
