Bung Ropan menilai, banyak pekerjaan rumah yang tersebut harus diselesaikan oleh pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Khususnya sistem permainan yang digunakan tak berjalan dengan baik.
Menurut dari pandangan Bung Ropan, permainan Timnas Indonesia tidaklah mengalir seperti Irak ketika menyerang Pasukan Garuda. Anak asuh Shin Tae-yong dinilai mudah kehilangan bola, hanya sekali satu sampai dua sentuhan saja, setelahnya direbut lawan.
Hal itu jadi perhatian khusus oleh Bung Ropan, dia juga menambahkan, apabila ada sosok yang mana mampu mengalirkan bola dengan lancar, maka permainan Timnas jarak jauh lebih tinggi baik, ketimbang saat kalah 1-3.
Dengan demikian, Bung Ropan memberikan alasan, mengapa PSSI harus menggalakkan percepatan naturalisasi dari Thom Haye, lantaran diduga bisa saja menghasilkan permainan Timnas lebih besar cair.
“Memang kita butuh kreator di area lini tengah, itu bukan kelihatan serupa sekali,” katanya, dikutip dari kanal YouTube Bung Ropan, Selasa, (16/1).
“Ini kita memang butuh Thom Haye, makanya lebih besar dinaturalisasi bagus, lantaran kita butuh pemain seperti dia, visinya bagus, aliran bolanya bagus,” imbuhnya.
Thom Haye yang dimaksud berposisi sebagai gelandang dinilai cocok, akibat pada saat Ivar Jenner ditarik keluar kemudian Justin Hubner turun jadi bek tengah, sektor tengah Timnas begitu jomplang.
Marc Klok lalu Ricky Kambuaya masuk tidaklah berperan berpartisipasi dalam menciptakan permainan yang mana diinginkan oleh pelatih Shin Tae-yong.
“Di posisi tengah itu (babak kedua) diambil Ricky Kambuaya dengan Marc Klok, Rafael Struick tarik keluar, Dimas yang dimaksud masuk. Tapi memang kalau kita bicara di area sektor tengah babak kedua tiada jalan, akibat tidak ada sekuat babak pertama ketika Ivar serta Justin masih bermain,” pungkasnya.
Sementara proses naturalisasi dari Thom Haye masih belum rampung, lalu penggemar berharap pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam sanggup tampil.
Cek berita lalu artikel lainnya REDAKSI17.COM
