Home / Nasional / Timur Tengah Makin Membara, Houthi Rekrut 200.000 Pejuang Baru

Timur Tengah Makin Membara, Houthi Rekrut 200.000 Pejuang Baru

Timur Tengah Makin Membara, Houthi Rekrut 200.000 Pejuang Baru

Jakarta,REDAKSI17.COM – Milisi penguasa Yaman, Houthi, dilaporkan mulai merekrut anggota baru untuk menjadi pasukan. Ini terjadi saat kelompok sokongan Iran itu melancarkan serangan ke beberapa kapal dagang yang mana terafiliasi dengan Israel kemudian sekutunya dalam Laut Merah sebagai tanda solidaritas terhadap Gaza juga juga Hamas.

Mengutip Al Jazeera, Houthi telah dilakukan lama merekrut juga melatih tambahan dari 200.000 pejuang baru sejak kelompok itu memulai aksinya pada dalam Laut Merah. Aksi ini dilaksanakan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan pada Laut Merah.

“Dukungan rakyat memberi Houthi modal kebijakan pemerintah yang hal itu sangat besar dalam Yaman juga juga menyebabkan perekrutan puluhan ribu pejuang baru,” menurut para analis lalu juga pernyataan kelompok yang dikutip, Jumat (23/2/2024).

Perekrutan ini menambah catatan baru bagi negara-negara dunia. Peneliti dari Pusat Studi Strategis Sanaa, Abdulghani Al Iryani, menyebut total pejuang baru Houthi hampir mencapai 150.000 orang pada tanggal 12 Februari.

Al Iryani menambahkan bahwa pasukan baru ini akan ditempatkan pada tempat strategis seperti Provinsi Marib, yang mana dimaksud kaya sumber daya alam. Diketahui, Marib belum dikuasai sepenuhnya oleh Houthi.

“Provinsi ini miliki cadangan gas juga minyak yang digunakan signifikan, kemudian merupakan basis utama bagi pemerintah yang tersebut dimaksud diakui secara internasional,” tambahnya.

“Kalahnya negara ini akan menjadi pukulan besar bagi koalisi pimpinan Arab Saudi. Namun serangan apapun kemungkinan besar harus dilaksanakan setelah berakhirnya perang Israel dalam area Gaza oleh sebab itu melakukan serangan lebih tinggi tinggi cepat akan mengikis urusan kebijakan pemerintah utama di area dalam Gaza.”

Meskipun ada kegelisahan atas hal ini, Nasr Al Din Amer, seseorang pejabat Houthi yang tersebut digunakan mengawasi jaringan berita Yaman Saba, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kesepakatan masih dalam perundingan.

“Peluang untuk perdamaian ada. Bagi kami, kami tidak ada ada bermaksud menyerang pihak mana pun selain musuh Zionis, Amerika, kemudian Inggris, akibat mereka itu menyerang kami, lalu kami bukan punya niat untuk menargetkan pihak internal mana pun, kecuali jika dia menargetkan kami untuk mengabdi pada Zionis.”

Berdamai dengan Saudi

Kelompok Houthi, juga dikenal sebagai Ansar Allah, melancarkan perang saudara dengan koalisi militer pimpinan Saudi yang tersebut mana membantu pemerintah Yaman yang dimaksud diakui secara internasional (IRG) sejak Maret 2015. Perang dengan Riyadh pecah beberapa bulan setelah Houthi mengambil alih ibu kota Sanaa pada bulan September 2014.

Setelah hampir satu dekade berperang, Riyadh sangat ingin mengakhiri perang pada Yaman. Analis menyebut prospek penghentian perang sangatlah kuat, dengan peristiwa perang Israel-Gaza tak banyak mengubah hal tersebut.

Namun intervensi Houthi di tempat tempat Laut Merah yang tersebut dimaksud menciptakan marah Amerika Serikat (AS) Washington serta Saudi sendiri merupakan mitra pertahanan yang hal tersebut kuat.

Al Iryani mengatakan prospek perdamaian dengan Riyadh tetap ada. Namun posisi Houthi sebagai aliansi perlawanan, dengan Hamas dalam Gaza lalu Hizbullah dalam Lebanon, tetaplah kuat.

Diketahui, poros perlawanan sendiri dibekingi oleh Iran, juga hubungan Riyadh kemudian juga Teheran membaik tahun lalu dengan inisiasi yang dikerjakan China.

“Houthi serta Arab Saudi akan melanjutkan proses perdamaian. Namun Houthi pada masa saat ini menjadi bagian integral dari Poros Perlawanan,” ujar Al Iryani lagi.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *