UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta mendukung kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II tahun 2025 atau ke-124 yang resmi dimulai pada Selasa (6/5/2015). TMMD tahap II dilaksanakan di wilayah Kemantren Wirobrajan dengan kegiatan fisik dan nonfisik. Kegiatan TMMD itu sejalan atau sinergi dengan program padat karya yang digencarkan Pemkot Yogyakarta

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan kegiatan TMMD mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan di wilayah. Penyelenggaraan TMMD juga meringankan beban masyarakat yang yang membutuhkan. Kegiatan TMMD menjadi sarana strategis dalam memperkuat keberdayaan masyarakat

“Kondisi seperti sekarang ini lebih baik kegiatan itu diperbanyak padat karya. TMMD menjadi bagian dari salah satu padat karya dan hasil yang dilakukan oleh TMMD tidak kalah,” kata Hasto ditemui usai upacara pembukaan TMMD Sengkuyung tahap II di Lapangan Balai Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyerahkan alat kerja kepada personel yang terlibat dalam pelaksanaan TMMD Sengkuyung tahap II tahun 2025.

Menurutnya salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi adalah program-program yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran daerah dan program yang bisa mentransfer uang kepada orang banyak. Salah satunya gotong royong itu bagian dari yang bisa men-deliver anggaran kepada masyarakat.

“Kota ini butuh kerjasama dengan teman-teman TNI Babinsa, Babinkamtibmas TNI/Polri untuk bersama-sama membuat kota ini cantik, indah karena kota ini kota destinasi wisata,” paparnya.

Kegiatan TMMD Sengkuyung tahap II ada sasaran fisik berupa pengecoran jalan sepanjang 65 meter, plester rumah terdampak, pagar railing 65 meter, pembangunan balai RW dan rehab 10 rumah tidak layak huni(RTLH). Sedangkan kegiatan non fisik berupa penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan penyakit masyarakat, ketertiban dan keamanan serta penyuluhan kesehatan masyarakat dan stunting.

Hasto mengecek pasukan saat upacara pembukaan TMMD Sengkuyung tahap II tahun 2025 di Kota Yogyakarta.

Hasto menegaskan selama ini Pemkot Yogyakarta juga terus melakukan perbaikan RTLH. Baik menggunakan APBD maupun dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai pihak dan gotong royong bersama masyarakat.

“Sampai hari ini kita terus menggalang kekuatan sosial CSR-CSR untuk perbaikan rumah tidak layak huni. Di TMMD ini juga ada perbaikan sepuluh RTLH. Tiap Sabtu Minggu kita masih kerja terus untuk RTLH, dan semakin banyak CSR  dari Baznas. Karena penggunaan uang CSR tidak sesulit penggunaan uang pemerintah,” terang Hasto.

Kegiatan TMMD Sengkuyung tahap II tahun 2025 menggunakan total anggaran mencapai Rp 525 juta. Rinciannya dari Pemkot Yogyakarta Rp 400 juta, APBD DIY Rp 75 juta dan Baznas Kota Yogyakarta Rp 50 juta. TMMD Sengkuyung dilaksanakan 6 Mei- 4 Juni 2025. Jumlah personel yang terlibat dalam TMMD Sengkuyung tahap II tahun 2025 sekitar 107 personel dari TNI Kodim  0734, Polresta Yogyakarta, Pemkot Yogyakarta dan masyarakat sekitar 30 orang/hari.

Sementara itu Dandim 0734 Yogyakarta Kolonel Inf Arif Setiyono menyampaikan TMMD Sengkuyung tahap II itu adalah kolaborasi Kodim 0734 Kota Yogyakarta membantu, mendampingi, mendukung semua program Pemkot Yogyakarta. Adapun tema TMMD Sengkuyung tahap II 2025 adalah dengan semangat TMMD mewujudkan pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional di wilayah.

“Kebersamaan ini tentunya saat kita bekerja. Setiap kegiatan (TMMD) kita sama-sama sengkuyung bareng-bareng Segoro Amarto, semangat gotong royong agawe majune Kota Ngayogyakarta. Jadi kita tidak bekerja sendiri tapi kita juga dengan LPMK, dengan RT RW, lurah kita bareng-bareng di lapangan. Jadi pekerjaannya itu bareng-bareng. Itulah bentuk kemanunggalan antara TNI dengan masyarakat,” pungkas Kolonel Inf Arif.