MANTRIJERON,REDAKSI17.COM – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2025 resmi ditutup oleh Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Kolonel Inf Arif Setiyono, S.I.P., M.H.I. yang berlangsung di Lapangan Balai Kota Yogyakarta, Kamis (21/8). Acara penutupan turut dihadiri Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, jajaran Forkopimda, serta berbagai elemen masyarakat.
Pelaksanaan TMMD kali ini difokuskan pada wilayah Kemantren Mantrijeron. Dimana pelaksanaan TNI TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2025 ini sudah berlangsung selama 30 hari yakni mulai tanggal 21 Juli hingga 21 Agustus 2025.
Selain itu, sejumlah pembangunan dan rehabilitasi berhasil diselesaikan, antara lain Cor jalan sepanjang 120 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 15 cm, Pembangunan talud permanen sepanjang 19 meter dengan lebar 3,2 meter, Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Rumah Tinggal Penerima Program Harapan (RTPH) tuntas 100 persen dengan sasaran tambahan sebanyak 10 unit, serta Rehabilitasi 2 unit Pos Kamling.
Selain pembangunan fisik, TMMD juga menyasar program non-fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi Wawasan kebangsaan dan bela negara, Kesehatan masyarakat, keamanan, dan ketertiban, Pengenalan potensi wilayah, Penyuluhan kesehatan masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan seluruh program non-fisik juga dinyatakan selesai 100 persen.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan bersama rombongan juga meninjau secara langsung tiga titik sasaran program tersebut. Wawan mengapresiasi kerja nyata TNI melalui TMMD yang di nilainya sangat membantu masyarakat.
“Support dari Kodim luar biasa, terutama dalam membangun rumah-rumah masyarakat. Banyak warga terbantu, misalnya dari program RTLH yang kini menjadi layak huni, juga pembenahan talud Sungai Winongo di Gedongkiwo,” ujarnya.

Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Triyono Hari Kuncoro juga menilai TMMD menjadi bentuk nyata sinergi antara Pemkot Yogyakarta, Kodim, Baznas, dan masyarakat.
“Banyak rumah kini menjadi layak huni, akses sungai yang tadinya tidak bisa dilalui kini bisa dimanfaatkan warga. Kami berharap tahun depan kegiatan ini bisa berlanjut, termasuk untuk pembangunan talud di bantaran sungai yang belum tercover,” katanya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Kolonel Inf Arif Setiyono menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan semua pihak.
Ia menyebutkan, kelancaran program ini tentunya juga didukung oleh anggaran dan sinergi lintas sektor antara lain APBD Provinsi DIY sebesar Rp 75 juta, APBD Kota Yogyakarta sebesar Rp 589 juta, Baznas Kota Yogyakarta sebesar Rp 25 juta, dan total anggaran yang digunakan mencapai Rp 689 juta.
Kegiatan ini juga melibatkan kekuatan personel gabungan dari TNI, Polri, Pemkot Yogyakarta, serta masyarakat, dengan total sekitar 524 orang.
“Kami sangat senang, apa yang kami lakukan bisa membantu pemerintah kota sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Selanjutnya, manfaat program ini juga dirasakan langsung oleh warga. Salah satunya, Maryoti yang juga merupakan Ketua LPMK Gedongkiwo. Ia mengungkapkan, TMMD membawa perubahan besar di lingkungannya. “Dulu daerah kami labil dan sulit diakses. Kini setelah ada pembangunan jalan dan talud, akses jadi mudah dan lebih aman. Kami sangat terbantu,” katanya.