JAKARTA,REDAKSI17.COM – Wakil Menteri Luar Negeri RI (Wamenlu) Arrmanatha Nasir atau Tata memastikan Indonesia akan menjadi satu negara yang turut andil mengirimkan prajurit TNI hingga personel Polri sebagai pasukan perdamaian di Gaza, Palestina.
Kata Tata, saat ini TNI dan Polri masih terus menyiapkan pasukannya untuk dikirim ke Gaza dan akan berangkat apabila sudah ada mandat atau arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Di dalam negeri, juga pihak TNI maupun dari kepolisian terus mempersiapkan pasukan kita apabila nantinya kita dibutuhkan dan sesuai dengan instruksi Bapak Presiden,” kata Tata saat ditemui awak media di Kawasan Sarinah, Thamrin, Minggu (30/11/2025) pagi.
Kendati demikian, Tata belum dapat memberikan informasi detail terkait mekanisme dan jumlah pasukan yang akan dikirim Indonesia.
Menurut dia, saat ini pembahasan tersebut sedang dimatangkan beberapa negara yang dipimpin Amerika Serikat di New York.
“Jadi memang ini kan baru saja beberapa minggu yang lalu ada resolusi di dalam keamanan PBB yang memutuskan untuk mengirimkan International Civilization Force ke Gaza saat ini pembahasan teknisnya bagaimana pengirimannya, berapa jumlahnya sedang dimatangkan oleh sekelompok negara di New York dan dipimpin oleh Amerika Serikat,” kata Tata.
Terpenting menurut dia, Indonesia dengan salah satu negara yang memiliki jumlah prajurit perang dengan jumlah cukup banyak akan siap mengirimkan apabila dibutuhkan.
“Kita sendiri, kita akan berkontribusi apabila nanti kita diminta jadi kita terus persiapan, terus dilakukan,” ucap dia.
Akan Dipimpin Jenderal Bintang Tiga TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan tahapan seleksi untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza melalui kontingen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kata Panglima, nantinya kontingen pasukan perdamaian Gaza itu akan dipimpin Jenderal TNI Bintang tiga yang pasukannya terdiri dari tiga Brigade Komposit.
“Baik. Untuk kontingen Pasukan Pemelihara Perdamaian sudah tahap seleksi. Kemudian rencana nanti dipimpin oleh Jenderal Bintang 3. Kemudian di bawahnya ada tiga brigade, tiga Brigade Komposit,” kata Agus Subiyanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025).
“Nanti di bawah Brigade Komposit itu terdiri dari: satu Batalyon Kesehatan, satu Batalyon Zeni Konstruksi, kemudian Batalyon Bantuan, dan ada lagi Bantuan Mekanis,” sambung Panglima.
Tak hanya menyiapkan pasukan, Jenderal Agus juga menegaskan, TNI mempersiapkan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk nantinya dikirim.
Beberapa di antaranya yakni, pesawat Hercules, helikopter hingga kapal Rumah Sakit apabila nantinya diperlukan untuk memperkuat pasukan.
“Kemudian juga ada unsur udara, kita menyiapkan helikopter, kemudian pesawat C-130 Hercules, dan kita siapkan dua Kapal Rumah Sakit dari Angkatan Laut lengkap dengan helikopter yang ada di pesawat (kapal) tersebut,” ucap dia.
Agus lantas membeberkan persyaratan utama dalam proses seleksi terhadap pasukan perdamaian.
Kata dia, poin paling penting yakni kesehatan fisik maupun psikologis.
“Untuk rekrutmen pasukan, yang pertama adalah tes kesehatan. Tentunya memiliki kesehatan yang baik, kemudian juga fisik yang baik, psikologi juga,” ucap dia.
Hanya saja, saat ini pasukan dan alutsista tersebut masih disiapkan, apabila nantinya sudah ada persetujuan dari negara-negara yang terlibat perang dalam hal ini Israel dan Palestina maka pasukan barunakan dikirim.
“Kemudian, apabila sudah ada kejelasan, kita akan kirim personel Reccie (tim aju/pendahulu) ke sana, untuk pendahulu, untuk memastikan situasi kondisi di sana dan penempatan pasukan di sana,” tandas dia.





