Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemerintah tengah melakukan proses tender ulang dalam proyek jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap). Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Sony Sulaksono mengakui bahwa proses lelang tender ulang terjadi oleh sebab itu salah satu investornya bermasalah sehingga harus meninggalkan proyek ini.
“Getaci itu masuk PSN dan juga juga memang sekarang dalam proses pelelangan sempat waktu itu sempat jalan kemudian dilelang ulang sebab salah satu aliansi bermasalah, ada kesulitan pendanaan juga sebagainya, ya udah kita ulang lagi perbaiki sistem pelelangannya. Alhamdulillah sekarang masuk proses tender kemudian diharapkan masuk dokumen awal Januari,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (20/1/2024).
Sebelum memasuki proses tender ulang, sudah ada beberapa pemodal dari beberapa negara yang tersebut dimaksud tertarik untuk masuk ke dalam proyek tol terpanjang dalam area RI ini. Sony pun menyebut dengan syarat investornya bervariasi bukan belaka dari negara Asia tapi juga sampai Amerika.
“Sejauh ini udah banyak lalu dari dalam lalu luar negeri ada, kita pernah ngobrol dengan kami pada BPJT dari Australia, dari China, Timur Tengah, ada beberapa yang digunakan sudah berpengalaman Malaysia, Hong Kong, Kanada merek itu tertarik menjajaki itu,” imbuhnya.
Meski demikian, itu belum dalam bentuk resmi pasti akan masuk ke dalam proyek ini, melainkan cuma penyampaian ketertarikan.
“Tinggal tunggu aja saat memasukan dokumen merek itu akan gabung atau gimana, biasanya yang tersebut datang dari luar ngga datang sendiri, tapi bareng perkumpulan yang tersebut mana ada dalam tempat indonesia,” sebut Sony.
Meski nama pemodal baru akan muncul, namun masih ada sebagian tahapan menuju proses pembangunannya, yakni pembebasan lahan. Di tahap awal, pemerintah calon mengutamakan pada titik awal yakni Gedebage.
“Pengadaan tanah masih berlangsung lalu diharapkan selesai juga dalam akhir 2024. Pembangunan akan dijalani dulu untuk Gedebage – Garut Utara 2025-2027 sehingga 2028 segmen itu sudah bisa jadi belaka dioperasikan,” ujar Sony.
Artinya warga harus menunggu beberapa tahun lagi untuk menggunakan jalan tol terpanjang di area dalam RI ini, termasuk penyelenggaraan jalan tol setelah Garut Utara selesai.
“Konstruksi Garut Utara – Ciamis akan dijalani penyelenggaraan 2030, dimana pembebasan lahan dijalani 2028,” kata Sony.
Saat ini sudah ada beberapa penanam modal dari sebagian negara yang dimaksud tertarik untuk masuk ke dalam proyek tol terpanjang dalam RI ini. Sony pun menyebut dengan syarat investornya bervariasi bukan semata-mata dari negara Asia tapi juga sampai Amerika.
“Sejauh ini udah banyak kemudian dari dalam lalu luar negeri ada, kita pernah ngobrol dengan kami dalam BPJT dari Australia, dari China, Timur Tengah, ada beberapa yang mana hal itu sudah berpengalaman Malaysia, Hong Kong, Kanada merekan tertarik menjajaki itu,” imbuhnya.
Sony menyebut pemerintah calon berperan dalam pembebasan tanah, sementara penanam modal fokus dalam pembangunannya.
“Biasanya dukungan pemerintah pembebasan tanah, kemudian pengerjaan konstruksi, operasi pemeliharaan segala macam dibebankan ke badan usaha, dia dapat pemasukan pada masa konsesi, ujungnya dalam masa konsesi menjadi aset menjadi aset negara,” ucapnya.
Dalam proses perkembangan penanam modal akan datang berperan dalam memberikan dana, sementara kontraktor lebih lanjut besar kepada pembangunannya.
“Jadi penanam modal menggandeng kontraktor untuk membangun, kebetulan ada kontraktor yang tersebut hal itu menjadi pemodal seperti BUMN Karya, dapat seperti itu, tapi entitasnya BUJT, jadi badan sendiri, kemudian dia ada kontraktor sendiri untuk membangun jalan bahwa dia holding anak perusahaan itu lain hal. Tapi kontraktor dan juga juga penanam modal dipisahkan dalam proses jalan tol,” tutur Sony.
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) diproyeksikan akan menjadi tol terpanjang milik RI dengan jarak sejauh 206,65 kilometer (km). Tol Getaci merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Adapun lingkup proyek yang digunakan mana ditawarkan kepada penanam modal adalah melakukan pendanaan, perencanaan teknis, penyelenggaraan konstruksi, pengoperasian, serta pemeliharaan untuk keseluruhan jalan tol.
Sebelumnya perkumpulan yang digunakan mana berisikan perusahaan BUMN lalu swasta calon membangun tol ini. Bahkan ada nama-nama perusahaan di area dalam balik Konglomerat Martua Sitorus hingga taipan tol Yusuf Hamka. Namun, beberapa memilih hengkang.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin aliansi perkembangan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk mempunyai porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.