Home / Teknologi / Transformasi Digital Kian Masif, Pemerintah Punya PR Ini

Transformasi Digital Kian Masif, Pemerintah Punya PR Ini

Transformasi Digital Kian Masif, Pemerintah Punya PR Ini

Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Komunikasi serta Teknologi Informatika Budi Arie Setiadi mengungkapkan tantangan dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi pada dalam Tanah Air. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi lalu campur tangan negara untuk menghadapi tantangan ini lalu melancarkan metamorfosis digital.

Tantangan pertama adalah kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, sehingga persebaran umum pun tiada merata. Hal ini menyebabkan demand atau kebutuhan akan jaringan pun tak merata juga masih terpusat dalam area Pulau Jawa.

Hal ini berdampak pada besarnya investasi modal yang digunakan yang harus disiapkan untuk penyelenggaraan infrastruktur. Persebaran penduduk yang dimaksud mana tidak ada ada merata pun menghasilkan ada kesenjangan perekonomian lalu daya beli dalam dalam setiap daerah, terutama wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar).

“Karena perkembangan di dalam dalam wilayah-wilayah yang dimaksud disebut memiliki tantangan keamanan yang besar lalu juga konstruksi ekonomi yang dimaksud dimaksud tambahan besar oleh sebab itu memang wilayah luas, penduduk sedikit, lalu daya beli masih rendah. Ini perlu campur tangan negara untuk menyediakan akses yang tersebut serupa bagi warga pada Indonesia,” kata dia dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023 Best Tech and Telco Companies, Kamis (23/11/2023).

Kolaborasi dengan Internet Service Provider (ISP) juga diperlukan, sehingga ada pemerataan akses konektivitas yang tersebut mana menjangkau seluruh Indonesia.

“Walaupun sektor telekomunikasi sudah diprivatisasi sejak 1999 hingga sektor telekomunikasi menjadi terbuka ruang perniagaan untuk semua pelaku usaha. Namun digital divide masih menjadi tantangan Pemerintah perlu turun langsung juga mengingat penyelenggaraan infrastruktur telekomunikasi di tempat dalam Indonesia,” terang Budi.

Hingga kini, ada berbagai upaya yang dimaksud yang disebut telah terjadi lama dikerjakan pemerintah dalam rangka mewujudkan pembagian merata internet. Salah satunya peluncuran Satelit Republik Indonesia-1 atau SATRIA-1 beberapa waktu lalu.

Satelit yang hal itu dibangun oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) juga dirakit oleh Thales Alenia Space (TAS) pada Perancis ini digadang-gadang calon meratakan akses internet pada area tertinggal, terdepan, dan juga juga terluar (3T).

“Peluncuran SATRIA-1 ditujukan untuk akselerasi juga kesetaraan internet pada seluruh rakyat Indonesia. SATRIA-1 yang digunakan digunakan meluncur mulai beroperasi dalam akhir kemudian awal tahun depan,” ungkap dia.

Pemerintah juga tengah memasang akses internet dalam dalam 4.000 titik lokasi pada Indonesia, terutama pada sekolah kemudian kantor pemerintah desa untuk sanggup hanya mengakses koneksi yang mana dimaksud dihasilkan SATRIA-1.

“Di samping itu, ada penyebaran 50 ribu titik Wifi gratis dilaksanakan bertahap selama dua tahun ke depan. Selain itu, kecepatan dalam area masing-masing lokasi di dalam area blank spot ditingkatkan mencapai 4 mbps per titik. Ini kan lompatan bagi dalam daerah 3T sangat luar biasa,” pungkas Budi.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *