Home / Ekobis / Transformasi Limbah Menjadi Peluang Ekonomi: Strategi PT PLN dalam Pemanfaatan FABA dari PLTU

Transformasi Limbah Menjadi Peluang Ekonomi: Strategi PT PLN dalam Pemanfaatan FABA dari PLTU

Transformasi Limbah Menjadi Peluang Ekonomi: Strategi PT PLN dalam Pemanfaatan FABA dari PLTU
Jakarta,REDAKSI17.COM – Pengelolaan limbah menjadi perhatian bagi perusahaan, agar limbah yang dihasilkan tak mencemari serta diupayakan sanggup dimanfaatkan secara ekonomi. Hal ini termasuk limbah hasil pembakaran batu baru yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang tersebut saat ini dikelola oleh PT PLN (Persero).

Awalnya, limbah hasil pembakaran batu bara masuk dalam katergori komponen berbakar lalu beracun (B3).  Setelah hasil sisa pembakaran batu bara ini dapat dikelola dan juga dikategorikan dalam fly ash and bottom ash (FABA), maka materi ini menjadi limbah non B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan juga Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dengan terobosan ini, maka pada masa kini FABA mampu dimanfaatkan selain mengurangi emisi dan juga dapat menciptakan berbagai perniagaan baru.

Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, PLN mempunyai kemungkinan FABA sangat besar, mencapai puluhan jt ton setiap tahunnya. PLN mengajak pelaku industri besar maupun UMKM untuk memproduksi material bangunan berbahan FABA.

Salah satu Perusahaan yang digunakan sudah pernah melakukan perusahaan ini adalah PT Adhi Persada Beton. Perusahaan ini memanfaatkan limbah FABA dari PLTU Tanjung Jati B, Jepara, Jawa Tengah.

Adhi Persada Beton memakai FABA sebagai materi baku beton yang tersebut ramah lingkungan atau green concrete, yang dimaksud calon dipakai untuk proyek jalan tol Yogyakarta – Solo dan juga Bawen – Yogyakarta.

Kolaborasi antara dua perusahaan ini, kata Darmawan, merupakan bentuk komitmen pengelolaan lingkungan hidup kemudian PLN memacu hasil FABA secara masif untuk mengupayakan konstruksi infrastruktur pada Indonesia. PLN yakin, kalau FABA sanggup memenuhi kebutuhan material proyek seperti pembangunan jalan tol.

PT Adhi Persada Beton calon memanfaatkan FABA sebagai substansi baku bangunan pengganti semen pozzolan untuk produksi mortar, ready mix, dan juga precast.

Direktur Utama PT Adhi Persada Beton, Harimawan mengatakan, kerja serupa ini dapat mengupayakan penyelesaian proyek tol di area Solo lalu Yogyakarta.

Menjadi Bagian Perbaikan Lingkungan

Darmawan mengatakan, pemanfaatan FABA mampu menjadi katalis penggerak roda perekonomian warga di dalam sekitar PLTU. Sekarang seluruh pembangkit PLTU sudah pernah diproyeksikan menjadi bagian perbaikan lingkungan, sosial serta kesejahteraan masyarakat. PLN terbuka kepada penduduk yang tersebut ingin terlibat bagian menggunakan FABA, akibat FABA tak menjadi limbah B3.

Selama semester pertama tahun ini, hasil pembakaran batu bara PLTU PLN menghasilkan FABA sebesar 1,43 jt ton. Hingga Juni 2023, total penyelenggaraan FABA dari PLTU mencapai 1,45 jt ton atau sebesar 101,19 persen dari total produski FABA. Jumlah itu bertambah 50 persen dibandingkan semester pertama tahun 2022, yang dimaksud hanya sekali 951.000 ton.

Dari grafik bulanan, pemanfaatan FABA terus meningkat, yang digunakan mana Juni 2023 menjadi bulan terbanyak pemanfaatan FABA, yaitu hingga 129 persen. Jika dibandingkan pada bulan Mei, jumlah total ini berarti meningka pesat, dikarenakan Mei hanya saja 83,8 persen.

PLTU Suralaya, Banten, menjadi PLTU terbanyak pemanfaatan FABA sebesar 287.000 ton. Kemudian PLTU Paiton pada Jawa Timur sebesar 155.000 ton, lalu PLTU Tanjung Jati B di tempat Jawa Timur sebanyak 97.000 ton.

PLN sendiri sudah pernah melakukan pemanfaatan FABA yang mana disimpan dalam tempat penyimpanan sementara (TPS) sebesar 1,3 jt ton atau pengurangan 57,83 persen timbunan FABA baseline 2021.

Selain dimanfaatkan jadi unsur baku beton untuk jalan tol, selama semester pertama kemarin, FABA juga dimanfaatkan menjadi tambahan dari 1 jt paving, 246.000 batako, 2.000 tetrapod, 48 kilometer jalan beton, 34.000 ton material stabilisasi lahan, 699 ton material pupuk. Termasuk sebagai substitusi unsur baku semen, yaitu sebesar 671.287 ton atau 47 persen dari total pemanfaatan FABA.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, lalu Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup juga Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan, pemerintah terus menggerakkan pelaku usaha melakukan upaya pemanfaatan limbah B3 yang tersebut dihasilkannya sebagai model sirkular ekonomi, selain menjaga lingkungan juga menggalakkan kemandirian rakyat.

Vivien mengatakan, pihaknya menggalang upaya perusahaan dalam mengelola limbah yang tersebut dihasilkan, di area antaranya FABA yang tersebut merupakan sisa pembakaran dari PLTU yang mana berhasil diolah menjadi material baku bernilai.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *