Mergangsan,REDAKSI17.COM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Selasa hingga Rabu (16–17/9/2025) di Indies Heritage Hotel ini mengusung tema “Klaster Penanggulangan Bencana.”

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat menegaskan bahwa pelaksanaan bimtek ini merupakan bentuk dukungan nyata untuk memperkuat kapasitas TRC PB, baik dari sisi regulasi, anggaran, maupun fasilitasi lintas sektor.

“Pembentukan TRC PB didasarkan pada kebutuhan mendesak agar penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh. Tim ini memiliki mandat untuk memberikan respon cepat, tepat, dan terukur dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana di wilayah Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kota Yogyakarta menghadapi risiko bencana yang cukup kompleks. Selain ancaman gempa bumi, banjir, dan kebakaran, masyarakat juga harus mewaspadai bencana non-alam maupun sosial. “Peran TRC PB menjadi sangat vital, sebagai garda terdepan yang memberikan pertolongan pertama sekaligus mengoordinasikan langkah penyelamatan,” imbuhnya.

Nurhidayat berharap, melalui bimtek ini, para anggota TRC PB tidak hanya lebih profesional dan berintegritas, tetapi juga memiliki semangat pengabdian yang tinggi. “Tugas mulia menjaga keselamatan dan melindungi masyarakat bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesiapan yang baik, kita bisa menghadapi berbagai potensi bencana dengan lebih tangguh,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat saat membuka bimtek TRC PB.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan TRC PB Kota Yogyakarta semakin solid, mampu bergerak cepat, dan menjadi mitra utama masyarakat dalam menghadapi situasi darurat bencana

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendapatkan berbagai materi, di antaranya konsep dasar dan regulasi klaster penanggulangan bencana di Indonesia, peran lintas sektor dalam penanggulangan bencana, melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, Polri, PMI, Baznas, hingga jaringan relawan, Peningkatan keterlibatan masyarakat, khususnya melalui Kelompok Tangguh Bencana (KTB), Forum KTB (FKTB), dan Keluarga Tangguh Bencana (Kaltana). Diskusi kelompok serta penyusunan rekomendasi bersama untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antar klaster.

Bimtek ini menghadirkan lima narasumber yang berkompeten di bidang kebencanaan. Salah satunya adalah Gregorius Sri Wuryanto, seorang dosen sekaligus arsitek, yang memaparkan tentang kebijakan dan sistem klaster penanggulangan bencana di Indonesia.

Salah satu peserta adalah Catur Yulianto, ia menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, materi yang diberikan sangat relevan dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan para anggota TRC PB.

“Bimtek ini membuka wawasan kami tentang pentingnya sinergi lintas sektor dalam penanggulangan bencana. Saya pribadi merasa lebih siap, baik dari segi pengetahuan maupun mental, untuk turun langsung ke lapangan jika sewaktu-waktu terjadi bencana di Kota Yogyakarta,” ujar Catur.