Jakarta,REDAKSI17.COM – Lembaga survei Poltracking Indonesia merekam tren elektabilitas , dan sejak akhir tahun 2021 lalu.
Elektabilitas para akan datang calon presiden yang dimaksud cenderung fluktuatif alias naik-turun. Tidak ada yang digunakan benar-benar konsisten naik atau stabil sejak dua tahun lalu.
Data berasal dari hasil survei Poltracking Indonesia terhadap ribuan responden yang tersebut digunakan berasal dari 34 provinsi pada dalam Indonesia.
Responden yang mana mengambil bagian serta umumnya 1.220 orang. Margin of error kurang lebih tinggi tinggi 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut gambaran tren elektabilitas para calon calon presiden versi Poltracking Indonesia sejak Oktober 2021.
Dalam hasil survei yang digunakan dikerjakan Poltracking Indonesia, elektabilitas Anies Baswedan tertinggal sejak Oktober 2021. Sempat menyalip Prabowo di area dalam November 2022. Namun kembali turun sejak awal 2023.
Sementara itu, selisih elektabilitas Prabowo lalu Ganjar berulang kali merenggang lalu saling mendekati. Pada Agustus 2022, elektabilitas Ganjar sempat menjauh dari Prabowo.
Akan tetapi pada November 2022, tingkat elektabilitas Ganjar mengecil sehingga ditempel ketat oleh Aniesdan Prabowo.
Elektabilitas Ganjar kembali merangkak naik pada Maret 2023. Menjauh dari Prabowo juga Anies. Namun, sejak ituPrabowo mengalami tren kenaikan hingga menyalip Ganjar pada September 2023.
Berikut rincian elektabilitas para calon calon presiden versi Poltracking Indonesia sejak Oktober 2021.
Red
