JAKARTA,REDAKSI17.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya punya agenda besar untuk kawasan Timur Tengah.
Saat berkunjung ke kawasan Asia pekan lalu, Trump melontarkan pernyataan yang cukup tegas soal Israel.
Trump meminta Arab Saudi dan Indonesia bisa segera menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Bagi Trump hal itu sangat penting, karena bisa memuluskan perdamaian abadi Israel-Palestina.
Trump sempat memuji sekutu di kawasan, termasuk Indonesia yang disebut mendukungnya dalam upaya mengakhiri perang Israel-Hamas secara permanen.
Trump bahkan menyebut Presiden RI Prabowo Subianto telah banyak berkorban atas bantuannya untuk masalah Gaza.
“Saya ingin berterima kasih kepada Malaysia dan Brunei, begitu juga rekan saya, Presiden Prabowo dari Indonesia atas dukungannya untuk memastikan hari yang baru di Timur Tengah,” kata Trump pada KTT ASEAN di Malaysia dikutip dari Tribunnews.com.
Di mata Trump, Indonesia yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia, bisa berperan penting dalam memuluskan misinya menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah, sebagai warisan menentukan dari masa kepresidenannya.
Associated Press melaporkan pada Sabtu (1/11/2025), bisa memuluskan jalannya agar Indonesia bisa menormalisasikan hubungan dengan Israel.
“Pejabat Gedung Putih percaya bahwa kesepakatan perdamaian permanen di Gaza bisa membuka jalan bagi Indonesia dan Arab Saudi, ekonomi Arab terbesar dan tempat lahirnya Islam, untuk menormalisasikan hubungan dengan Israel,” tulis media tersebut.
Mereka mengungkapkan informasi tersebut didapat dari pejabat senior Pemerintah AS yang memberi pengarahan kepada wartawan dengan syarat anonim.
Media tersebut mengatakan Prabowo telah menunjukkan keinginan untuk membangun hubungan dengan Trump dan memperluas pengaruh global negaranya.
Mereka mengatakan hal itu terlihat dari bagaimana Prabowo tertangkap kamera berbicara dengan Trump dalam sebuah pertemuan di Mesir, Oktober lalu.
Ketika itu terdengar lewat mikrofon yang menyala, Prabowo bertanya mengenai bisnis keluarga Trump.
Ia juga terlihat meminta Trump mengatur pertemuan dengan putranya, Eric Trump, yang merupakan wakil presiden eksekutif Trump Organization, yang tengah mengerjakan dua proyek real estate di Indonesia.
Namun, Indonesia, seperti halnya Arab Saudi secara terbuka menyatakan tak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel, sampai berdirinya negara Palestina.
Meski begitu, Trump disebut memiliki kartu lain, yaitu keinginan Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Bagi Indonesia dukungan Trump sangat penting untuk bisa bergabung dengan OECD.
Pemerintah Indonesia memandang bergabung dengan OECD bakal menjadi kesempatan untuk meningkatkan profil internasional Indonesia, akses ke pasar yang baru, dan memancing investasi dari anggota organisasi lainnya.
Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia akan mengakui Israel bila Israel mengakui Palestina.
“Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina, tapi Indonesia juga menyatakan bahwa jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan langsung mengakui negara Israel, dan kita akan menjamin keamanan Israel,” kata Prabowo di mimbar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.
Para hadirin bertepuk tangan menyambut kalimat Prabowo.
Pidato Prabowo ini dia sampaikan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) soal solusi dua negara untuk Palestina dan Israel.


