Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara resmi melepas Kontingen Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta yang akan mengikuti kegiatan Jumpa Temu Bakti dan Gembira (Jumbara) serta Temu Karya II Tingkat DIY, Rabu (24/9/2025) di Ruang Bima Balai Kota.
Kontingen PMI Kota Yogyakarta berjumlah 60 anggota yang terdiri dari Palang Merah Remaja (PMR), Korps Sukarela (KSR), Tenaga Sukarela (TSR) serta para pembina. Mereka akan mengikuti kegiatan yang digelar pada 27 hingga 29 September 2025 di Turi, Kabupaten Sleman.

Wali Kota Hasto Wardoyo menyampaikan, Jumbara dan Temu Karya tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tapi juga wadah menumbuhkan semangat kerelawanan, kepedulian sosial, dan jiwa kemanusiaan di kalangan generasi muda.
“PMI memiliki peran penting dalam menanamkan nilai kemanusiaan sejak dini. Melalui kegiatan ini, adik-adik PMR dan relawan bisa menambah pengalaman, meningkatkan keterampilan juga bagian dari menumbuhkan jiwa sosial entrepreneur bagi anak-anak muda,” ujarnya.
Menurutnya Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa berkualitas, tidak hanya didorong agar menjadi entrepreneur yang berorientasi pada bisnis saja, tapi juga berdampak bagi kebudayaan sosial masyarakat.
“Luar biasa apresiasi kepada adik-adik PMR, teman-teman relawan baik KSR maupun TSR yang secara suka dan rela menjadi bagian dari PMI, yang kita tahu tugasnya sangat mulia di bidang kemanusiaan. Sehingga kegiatan Jumbara dan Temu Karya PMI harapannya dapat semakin memperkuat karakter dan kemampuan sebagai SDM yang hebat, mampu menjadi sosial entrepreneur dan memberikan dampak,” imbuhnya.

Ketua PMI Kota Yogyakarta Irjen Pol (Purn) Haka Astana, menyatakan kontingen telah mempersiapkan diri secara matang, baik dari sisi pengetahuan, keterampilan kepalangmerahan, maupun kekompakan tim.
“Persiapan kami hampir satu bulan, mulai dari fisik, mental, kekompakan tim, juga melatih keterampilan dan pengetahuan kepalangmerahan adik-adik dan teman-teman relawan. Jumlahnya 60 orang yang terdiri dari 10 pengurus, 10 TSR, 10 KSR serta 30 PMR mulai dari pemula, madya dan wira,” terangnya.
Sementara itu salah satu anggota KSR yang merupakan mahasiswa Akademi Manajemen Yogyakarta, Muhammad Nazar Firdaus mengatakan dirinya sudah hampir satu tahun menjadi bagian dari relawan PMI Kota Yogyakarta.
“Bagi saya pengalaman menjadi KSR ini bukan hanya membantu orang lain, tapi juga menjadi pembelajaran hidup yang membentuk karakter, memperluas jaringan, dan memberi makna lebih pada kehidupan,” katanya.

Hal serupa juga dirasakan Salsabila Nadhifa Effendi dari SDN Bhayangkara Yogyakarta, yang telah menjadi anggota PMR selama dua tahun sejak kelas 5 SD.
“Kemarin seleksi ada tes tertulis dan wawancara kepalangmerahan, kemudian lolos, bisa ketemu teman baru dari SD lain. Orang tua mendukung, apalagi kalau ikut Jumbara itu akan melatih kemandirian dan keberanian,” ceritanya.