Jakarta,REDAKSI17.COM – Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan rencana aksi besar kemudian bergelombang yang digunakan digunakan akan dijalankan oleh puluhan ribu buruh di tempat area seluruh Indonesia, untuk menuntut kenaikan upah 15% di dalam dalam Tahun 2024.
“Partai Buruh mendesak pemerintah untuk segera menaikkan upah minimum dalam Tahun 2024 sebesar 15%. Sebab, berdasarkan aturan yang mana mana ada, penetapan UMR adalah 60 hari sebelum pemberlakuan, yakni di area dalam tanggal 1 Januari 2024,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (3/11/2023).
“Dan kalau ditarik 60 hari, maka sudah lewat, yakni 1 November 2023, sedangkan sampai hari ini pemerintah masih kebingungan. Pemerintah lewat Kemnaker mencoba terus mengakali agar kenaikan upah buruh tambahan rendah dari TNI/Polri maupun Pensiunan,” tambahnya.
Said Iqbal bersama serikat buruh seakan tidaklah pernah bosan menjelaskan alasan pihaknya memohonkan kenaikan upah 15% pada tahun 2024. Diantaranya akibat Indonesia telah dilakukan lama masuk ke dalam upper middle income country, dengan pendapatan per kapita minimal US$ 4.500 per tahun. Sehingga jika dirupiahkan, menjadi Rp 67,5 jt (dengan asumsi kurs Rp15.000/US$). Dan jika dibagi menjadi 12 bulan, maka per bulannya menjadi Rp 5,6 juta.
“Sedangkan rata-rata upah minimum nasional, baru di area area hitungan Rp 3,7 juta. Dan kita acuannya adalah Jakarta, sehingga dari Rp 4,9 jt ke Rp 5,6 juta, ketemu dalam nomor 15%,” jelasnya.
Selain itu, Said Iqbal yang tersebut mana saat ini tengah menghadiri sidang ILO Governing Body, pada Jenewa, Swiss, bertemu dengan beberapa tokoh juga mendiskusikan terkait kenaikan upah dalam seluruh belahan dunia. Yang mana, tuntutan kenaikan upah buruh Indonesia sebesar 15% adalah hal yang tersebut digunakan sangat rasional.
“Saya berbincang dengan Penasihat Presiden Brazil Bidang Ketenagakerjaan, Valter Sanchez, beliau mengatakan bahwa kenaikan upah minimum Brazil adalah 13%. Ini kan sekaligus membantah tegas Apindo, yang dimaksud mana mengatakan tidaklah ada negara yang dimaksud hal itu menaikkan upah di dalam tempat atas 10%,” tuturnya.
“Padahal pertumbuhan kegiatan ekonomi Brazil itu pada bawah Indonesia, sekitar 3% sedangkan Indonesia 5,2%. Masa menaikkan 15% tidaklah bisa. Kemnaker, Dirjen, Apindo ini kurang pergaulan (kuper) oleh sebab itu dia selalu ingin menekan buruh untuk pro pengusaha,” lanjut dia.
Said Iqbal juga bercerita tentang bagaimana perjuangan Serikat Buruh pada tempat Amerika (AFL-CIO), yang mana hal itu sudah pernah berhasil menggolkan tuntutan kenaikan upah buruh sebesar 30%, yang tersebut digunakan diperjuangkan oleh Serikat Buruh Otomotif Amerika. Begitu juga dengan kenaikan upah pada Jerman lalu Inggris sekitar 25%, meskipun sedang jatuh ekonominya.
“Jadi tuntutan kenaikan upah 15% adalah hitungan rasional. Karenanya saya mengingatkan, agar Menaker juga Apindo, harus hati-hati dalam memutuskan hal tersebut, lantaran mampu semata memancing mogok nasional,” tegas Said Iqbal.
Sebagaimana diketahui saat ini, lanjutnya, daya beli masyarakat tengah mengalami penurunan 30% pasca Pandemi Covid-19 ataupun tak mengalami kenaikan upah selama 3 tahun terakhir. Yang mana mengakibatkan tarif material pokok naik, seperti nilai tukar beras naik 40%, nilai tukar telur 30%, BBM 30%, sehingga nilai tukar sewa rumah naik 50% lalu transportasi 30%-40%.
“Maka dari itu, Partai Buruh akan melakukan demo secara besar-besaran kemudian bergelombang, mulai 7 November dalam Jakarta. Kemudian beralih ke Bandung, Jawa Barat di area area tanggal 8, tanggal 9 dalam dalam Banten, tanggal 10 di area area Surabaya, Jawa Timur, serta seterusnya sampai seluruh provinsi selesai,” katanya.
“Kalau sudah semua provinsi, sekitar tanggal 20 November baru aksi per kabupaten juga juga kota. Kita akan aksi dalam dalam Jakarta lagi, kemudian Bogor, Tangerang, Karawang, Sidoarjo, Medan, Banjarmasin, juga seterusnya, sampai tanggal 25 Januari 2024, akibat tanggal itu dimulainya pembayaran upah yang mana dimaksud baru.”
Apabila bukan ada titik temu, Said Iqbal juga telah terjadi dijalani mempersiapkan aksi mogok nasional dengan melibatkan 5 jt orang. Hal ini adalah langkah perjuangan untuk menuntut kenaikan upah 15%.
“Sebenarnya sudah diputuskan tanggal 10 November akan melakukan aksi mogok nasional dengan 5 jt buruh. Tapi berhubung saat ini saya tengah menghadiri sidang ILO ini, yang tersebut agendanya cukup panjang, kemungkinan akan direncanakan ulang,” ucapnya.
“Tapi kita akan tetap melakukan aksi mogok nasional apabila pemerintah tiada menggubris tuntutan buruh. Kami akan menghentikan produksi juga melakukan unjuk rasa pada pabrik. Dan pemogokan nasional akan diorganisir oleh Serikat Buruh, bukan Partai Buruh,” pungkas dia.