Jakarta,REDAKSI17.COM – Turbulensi hebat kembali menyebabkan insiden pada dalam penerbangan. Setelah Singapore Airline melakukan pendaratan darurat 21 April lalu, sekarang 12 orang dilaporkan terluka akibat turbulensi dalam penerbangan Qatar Airways dari Doha ke Irlandia.
Mengutip AFP, otoritas bandara Dublin mengatakan enam penumpang kemudian enam awak pesawat menderita luka-luka dalam penerbangan Qatar Airways QR017 tersebut. Namun pesawat mendarat sesuai jadwal sesaat sebelum pukul 13.00 waktu Dublin, Minggu.
“Saat mendarat, pesawat itu ditangani oleh layanan darurat, termasuk polisi bandara serta departemen pemadam kebakaran juga juga penyelamatan kami, sebab enam penumpang juga juga enam awak (total 12) di tempat area dalamnya melaporkan cedera setelah pesawat mengalami turbulensi saat mengudara di dalam area Turki,” kata pernyataan bandara Dublin lagi dikutip Senin (27/5/2024).
“Tim Bandara Dublin terus memberikan bantuan penuh di area dalam darat kepada penumpang juga juga staf maskapai,”tambahnya.
Qatar Airways juga memberikan keterangan. Cedera korban dilaporkan bersifat ringan dan juga juga insiden sekarang ini sedang diselidiki secara internal.
Sebelumnya penerbangan Singapore Airlines SQ321 rute London-Singapura mengalami turbulensi ekstrem Selasa pekan lalu di dalam dalam atas Myanmar. Ini memaksa pesawat itu melakukan pendaratan darurat pada Bangkok, Thailand pada area mana beberapa orang masih dirawat pada area rumah sakit.
Seorang pria Inggris tewas pada dalam pesawat akibat serangan jantung lantaran insiden tersebut. Sementara 100 orang terluka dalam mana penumpang juga awak pesawat dilaporkan menderita cedera tengkorak, otak, kemudian tulang belakang ketika merekan terlempar dengan keras di area tempat sekitar kabin selama peristiwa itu.
Singapore Airlines sendiri sejak itu memperketat aturan sabuk pengaman mereka. Pakar keselamatan udara mengatakan bahwa penumpang sering kali terlalu santai dalam mengenakan sabuk pengaman sehingga berisiko jika pesawat mengalami turbulensi yang digunakan hal itu tidaklah terduga.
Para ilmuwan memperingatkan apa yang digunakan digunakan terjadi adalah turbulensi udara jernih. Turbulensi ini tak terlihat oleh radar, semakin parah akibat perubahan iklim.