Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengungkapkan 50% warga Rempang, Batam, sudah siap digeser ke Tanjung Banon. Ia pun memastikan, pemodal yang dimaksud yang akan membangun pabrik kaca pada kawasan Rempang Eco City, yakni Xinyi Group akan tetap menggelontorkan investasinya.
Dari sisi jumlah, ia mengatakan, setidaknya sudah 500 kartu keluarga (KK) yang dimaksud mana mendaftar untuk pindah rumah, dari total 900 KK yang dimaksud terdaftar. Ia menekankan, hingga saat ini bukan ada target khusus supaya dia mendaftar, namun menurutnya lebih besar lanjut cepat akan tambahan baik untuk proses pemindahannya.
“Hampir 500 rumah dari 900 KK loh, Jadi sudah 50% lebih lanjut banyak yang mana yang bersedia untuk digeser secara sukarela,” tegas Bahlil saat ditemui di dalam area kantornya, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Ia mengakui memang masih ada beberapa yang digunakan digunakan menolak pemindahan. Namun, ia optimistis, dengan konsistensi komunikasi yang dimaksud baik, warga yang tersebut masih menolak lama kelamaan akan bersedia pindah dari kawasan Rempang.
“Memang kita komunikasi mirip rakyat ini kan harus baik, harus butuh waktu, kita bicara baik-baik, Kalau dia itu belum mau itu dikarenakan belum ada penjelasan yang tersebut digunakan mungkin mereka mengerti,” ucapnya.
Dengan dinamika proses relokasi warga pada wilayah pengerjaan Rempang Eco City tersebut, Bahlil melakukan konfirmasi Xinyi Group yang mana akan menggelontorkan investasinya sebesar senilai US$ 11,5 miliar atau setara Rp 175 triliun akan tetap berkomitmen.
“Jadi saya pastikan Xinyi Insya Allah sampai hari ini saya ngomong ini clear masuk juga saya sudah cek. Sekarang Rempang kita mulai lakukan pergeseran baik-baik, hak-hak rakyat juga kita berikan kemudian kita tarik aparat keamanan, memang terjadi mis dalam awal,” tutur Bahlil.
Adapun untuk realisasi investasinya sendiri, Bahlil mengaku tengah mengatur strateginya. Opsi yang dimaksud ia pertimbangkan untuk mengajak Xinyi segera merealisasikan kucuran investasinya adalah menunggu hingga proses pergeseran warga Rempang terlebih dahulu atau dikerjakan bertahap sambil proses pemindahan dilakukan.
“Lagi saya atur strateginya, Apakah total selesai dulu baru mereka mampu membangun konstruksi, Atau paralel. Lagi saya mengatur strateginya, jadi rencananya seperti itu, serta sanggup mungkin juga pada tahun ini,” ungkapnya.





