Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga emas dunia dibuka mendatar pada perdagangan hari ini setelah turun tambahan dari 1% pada perdagangan kemarin. Penurunan tajam karena dolar stabil menjauhi data pekerjaan AS, yang digunakan digunakan akan dirilis akhir pekan ini.
Berdasarkan Refinitiv pada perdagangan pagi ini (5/6/2024) pukul 06.00 WIB emas dunia di dalam tempat pasar spot terpantau pada US$2.327,63 per troy ons.
Posisi yang digunakan mirip dengan akhir perdagangan kemarin, Selasa (4/6/2024), yakni pada US$2.327,63 per troy ons. Harganya ambles 0,96%.
//
Indeks dolar, yang dimaksud hal itu mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun tipis 0,03% dalam tempat 104,11. Indeks dolar menghasilkan biaya emas logam mulia menjadi lebih tinggi banyak mahal bagi mata uang lain.
“Mungkin ada sedikit reaksi terhadap dolar AS serta juga ada unsur aksi ambil untung pada emas,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas dalam tempat TD Securities seperti dilansir Refinitiv, Selasa (5/6/2024).
Investor sekarang menunggu
data pekerjaan non farm payrolls pada Mei yang digunakan dimaksud akan dirilis pada hari Jumat (7/6/2024).
Pemberi kerja diperkirakan menambah 185.000 pekerjaan pada Mei. Hal ini terjadi setelah laporan April menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat lebih banyak besar dari yang diperkirakan, dengan penambahan 175.000 lapangan kerja. Paling sedikit dalam enam bulan.
“Emas kemungkinan akan bergerak sideways, atau bahkan sedikit lebih tinggi tinggi rendah dalam beberapa minggu mendatang, kecuali ada peristiwa geopolitik tak terduga yang tersebut hal tersebut akan menggerakkan permintaan safe haven,” kata Jim Wyckoff, analis senior di dalam tempat Kitco Metals.
Selain itu, pemodal juga memantau hasil pemilihan umum dalam dalam India , konsumen emas terbesar kedua pada dunia.
“Jika ekuitas terus anjlok, akan ada banyak dana yang masuk ke emas juga,” kata ahli strategi komoditas ANZ, Soni Kumari.
Penurunan komoditas secara keseluruhan, terutama minyak, mungkin juga berkontribusi terhadap sentimen bearish pada logam mulia, kata para analis.
CNBC INDONESIA RESEARCH