Home / Tokoh Kita / Ustaz Jazir, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan

Ustaz Jazir, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan

Kabar duka datang dari sosok penggerak dakwah sekaligus Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Muhammad Jazir, yang wafat pada Senin (22/12). Almarhum meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada pukul 03.00 WIB.

Muhammad Jazir dikenal luas oleh berbagai kalangan berkat perannya dalam mengelola masjid hingga menjadi pusat aktivitas penting bagi masyarakat. Di bawah kepemimpinan-nya, masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga berkembang menjadi ruang pendidikan, pusat pemberdayaan sosial, serta sarana penguatan ekonomi umat.

Berkat pendekatan tersebut, masjid yang ia rintis berhasil membina masyarakat secara menyeluruh. Masjid Jogokariyan pun dikenal tak pernah sepi dari jamaah, baik untuk beribadah maupun mengikuti berbagai kegiatan keilmuan dan sosial.

Lantas, seperti apa sosok Muhammad Jazir, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan yang kini telah berpulang? Berikut profil lengkapnya, dirangkum dari berbagai sumber.

Profil Muhammad Jazir, latar belakang dan perjalanan karir

Muhammad Jazir, yang lebih dikenal sebagai Ustaz Jazir, lahir di Yogyakarta pada 28 Oktober 1962. Ia tumbuh di lingkungan yang sarat dengan aktivitas keagamaan dan sosial, yang sejak awal membentuk kepedulian-nya terhadap dunia dakwah dan pengabdian masyarakat.

Pendidikan formal-nya ditempuh di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kemudian dilanjutkan dengan mengambil studi di Fakultas Hukum Islam Indonesia Yogyakarta.

Latar belakang pendidikan keagamaan tersebut turut membentuk pola pikir-nya yang terbuka dan adaptif, sehingga mampu menghadirkan gagasan dakwah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

Langkah awal perjalanan karir Ustaz Jazir dimulai sebagai tim ahli di Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dikenal sebagai pribadi yang aktif dan produktif di berbagai bidang, ia juga pernah mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Pengarah AYODYA dalam program penguatan nilai-nilai masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada tahun 1986, Ustaz Jazir mendirikan Taman Kanak-Kanak Al-Quran dengan metode pengajaran yang inovatif. Dedikasnya dalam membangun pendidikan Al-Quran di tengah masyarakat membuahkan hasil, hingga ia dianugerahi penghargaan Tokoh Perintis Gerakan Al-Quran Tingkat Nasional oleh Presiden RI B.J. Habibie.

Kiprah-nya di bidang keumatan kemudian mengantarkan-nya mengemban amanah sebagai Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur Badan Koordinasi Pendidikan Al-Qur’an dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI).

Kepemimpinan dalam menggerakkan Masjid Jogokariyan

Dalam memimpin Masjid Jogokariyan, Ustaz Jazir kerap menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat kesejahteraan umat. Baginya, masjid harus diposisikan sebagai milik bersama yang mampu menjawab kebutuhan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat sekitar.

Langkah awal yang ia terapkan adalah melakukan pendataan menyeluruh terhadap kondisi warga, baik yang berhak menerima bantuan maupun yang berpotensi menjadi bagian dari gerakan amal. Pada periode 2000–2003, hasil infak tahunan Masjid Jogokariyan tercatat sekitar Rp43 juta.

Seiring waktu, model pengelolaan masjid yang diterapkan Ustaz Jazir berkembang pesat dan menjadi rujukan bagi banyak daerah di Indonesia. Pada 2019, perputaran dana amal Masjid Jogokariyan bahkan mencapai sekitar Rp3,6 miliar per tahun.

Dana infak yang terkumpul tersebut secara konsisten disalurkan kembali kepada masyarakat melalui berbagai program nyata. Sejumlah program unggulan yang lahir di bawah kepemimpinan-nya antara lain ATM beras, wakaf produktif berupa pembelian sawah, pasar sore Ramadhan, peci batik Jogokariyan, angkringan berbasis jamaah, layanan kesehatan, hingga usaha katering.

Tak hanya bergerak di lingkup lokal, relawan Masjid Jogokariyan juga aktif di tingkat nasional maupun internasional. Mereka terlibat langsung dalam penanganan berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor di Sumatra, dengan mendirikan dapur umum, menyalurkan bantuan logistik, serta membersihkan masjid-masjid yang terdampak.

Wafat di usia 63 tahun

Kabar duka datang dari Ustaz Jazir atau Muhammad Jazir, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, yang wafat dalam usia 63 tahun pada, Senin (22/12). Almarhum meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada pukul 03.00 WIB.

Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh pengurus Masjid Jogokariyan, Ahmeda Aulia atau Edo, yang menyampaikan, “Betul, almarhum meninggal akibat sakit komplikasi yang diderita selama ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Ustaz Jazir diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes dan dalam tiga pekan terakhir harus menjalani perawatan cuci darah secara rutin. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, jamaah, dan masyarakat luas.

Sosoknya dikenal memiliki wawasan yang luas serta konsisten menggerakkan program-program positif yang memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar Masjid Jogokariyan.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *