Wates,REDAKSI17.COM – Pemkab Kulon Progo berkomitmen penuh untuk mendukung segala upaya yang dilakukan dalam rangka pengusulan kawasan Warisan geologi (geosite) pembentuk kawasan Geopark Jogja yang berada di Kabupaten Kulon Progo sebagai Geopark Nasional.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ir. Srie Nurkyatsiwi, MM saat menerima Tim Verifikasi Geopark Nasional Kementerian ESDM Republik Indonesia pada acara Gala Diner di Taman Budaya Kulon Progo, Rabu (24/7/2024).
Disampaikan Siwi, kawasan Geopark Jogja yang lima diantaranya berada di Kabupaten Kulon Progo menjadi salah satu inisiatif yang sangat didukung dan terus diperjuangkan.
“Kami terus berupaya untuk mewujudkan pengelolaan kawasan Geopark Jogja segmen Kabupaten Kulon Progo yang berkelanjutan melalui pemenuhan terhadap tiga pilar utama yaitu upaya pelestarian, pengembangan penelitian dan pendidikan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Siwi.
Siwi mengatakan, nantinya Penetapan Geopark Jogja segmen Kabupaten Kulon Progo sebagai Geopark Nasional juga telah sesuai dengan arah Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Kulon Progo tahun 2025 – 2045 yang menjadikan Kawasan Perbukitan Menoreh sebagai Kawasan Pariwisata Berkelanjutan.
“Dengan ditetapkannya Geopark Jogja segmen Kulon Progo sebagai Geopark Nasional juga akan mendukung program strategis kabupaten Kulon Progo yaitu pengembangan Kawasan Aerotropolis sekitar Bandara Internasional Yogyakarta,” tutur Siwi.
Menurut Siwi, Kawasan Geosite Mangan Kliripan – Karangsari sudah masuk menjadi salah satu bagian didalam rencana pengembangan kawasan Smart Tourism Mountain Side.
Selanjut setelah berhasil ditetapkan menjadi Geopark Nasional, akan dioptimalkan kembali untuk diusulkan menjadi Geopark bertaraf Internasional melalui penetapan Unesco Global Geopark (UGGP).
“Kami yakin bahwa penetapan tersebut akan memberikan dampak yang signifikan bagi pengembangan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harap Siwi.
Wakil Ketua Forum Geoheritage Kabupaten Kulon Progo Ir. Bambang Tri Budi Harsono, MM menyampaikan rangkaian verifikasi lapangan Geopark Jogja terutama pada segmen Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan selama dua hari dari 24-25 Juli 2024. Ia berharap, melalui kegiatan verifikasi ini, Geopark Jogja, khususnya segmen Kabupaten Kulon Progo, dapat memenuhi semua kriteria yang ditetapkan dan memperoleh pengakuan yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata, ekonomi, serta pelestarian lingkungan di Kabupaten Kulon Progo,” tutur Budi.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, dalam rangka mensinergikan arah perencanaan dan pengelolaan kawasan Geopark Jogja segmen Kabupaten Kulon Progo, Pemkab Kulon Progo juga telah membentuk Forum Geoheritage dan Pengelola Situs Warisan Geologi (Geosite) pada Kawasan Geopark Jogja Segmen Kabupaten Kulon Progo Periode Tahun 2024 – 2026.
“Selain itu, Pemerintah Kabupaten juga berupaya mendorong pengelolaan Geosite melalui pengembangan Geowisata berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga diharapkan mampu menjadi ungkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Geosite. Pembangunan infrastruktur dan amenitas pendukung kawasan juga terus diupayakan bersama oleh seluruh stakeholder,” terang Budi.
Kelima geosite yang berada di Kulon Progo yaitu : Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil Suroloyo, Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, Goa Kiskendo dan Mangan Kliripan – Karangsari. Selain itu, juga terdapat 1 (satu) Situs Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Site) Suaka Marga Satwa Sermo. /MC.Kab.Kulon Progo/humas