Home / Daerah / Wali Kota Magelang Tegaskan Larangan Jual Beli Bantuan Becak Listrik dari Presiden Prabowo

Wali Kota Magelang Tegaskan Larangan Jual Beli Bantuan Becak Listrik dari Presiden Prabowo

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengingatkan tukang becak untuk tidak menjual bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meringankan pekerjaan dan memberdayakan ekonomi lokal. (AntaraNews)

Magelang,REDAKSI17.COM – Wali Kota Magelang Damar Prasetyono secara tegas melarang penjualan bantuan becak listrik yang diterima dari Presiden Prabowo Subianto. Peringatan ini disampaikan saat penyerahan 100 unit becak listrik kepada para tukang becak di Magelang pada Jumat, 26 Desember 2025. Bantuan becak listrik ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban kerja para pengemudi becak di kota tersebut.

Pemerintah Kota Magelang menjadi salah satu daerah yang dipercaya menerima program strategis ini. Setiap unit becak listrik senilai Rp22 juta ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dan tepat sasaran bagi penerimanya. Program ini dirancang untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan para tukang becak, terutama yang sudah berusia lanjut.

Damar Prasetyono juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas inisiatif bantuan becak listrik ini. Bantuan ini tidak hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga merupakan bentuk dukungan nyata untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. Tujuannya adalah memastikan para tukang becak tetap berdaya dan produktif dalam menjalankan profesinya.

Penegasan Larangan dan Optimalisasi Pemanfaatan Bantuan Becak Listrik

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menegaskan bahwa bantuan becak listrik ini tidak boleh diperjualbelikan oleh penerima. Untuk memastikan hal tersebut, akan ada surat perjanjian yang diatur oleh Kepala Dinas Perhubungan setempat. Langkah ini diambil agar bantuan becak listrik benar-benar dimanfaatkan sesuai tujuannya dan tidak disalahgunakan.

Selain itu, Pemerintah Kota Magelang juga akan melakukan pembagian zonasi wilayah operasi bagi becak listrik ini. Tujuannya adalah untuk menghindari bentrokan antar pengemudi dan memastikan distribusi layanan yang merata. Setiap kawasan, termasuk tempat wisata, akan memiliki penanggung jawab khusus untuk mengawasi operasional becak listrik yang telah disalurkan.

Program bantuan becak listrik ini diharapkan dapat menjadi sarana pemberdayaan ekonomi bagi para tukang becak. Dengan adanya becak listrik, mereka diharapkan dapat terus produktif dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik. Inisiatif ini adalah “mengasih kail” agar mereka tetap berdaya dan berguna dalam masyarakat, khususnya di sektor pariwisata dan transportasi lokal.

Inisiatif Presiden Prabowo untuk Kesejahteraan Tukang Becak Lansia

Wakil Ketua Umum Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Nanik S. Deyang, menjelaskan latar belakang program bantuan becak listrik ini. Menurutnya, bantuan ini difokuskan untuk membantu para tukang becak yang mayoritas sudah berusia lanjut. Generasi muda saat ini cenderung kurang berminat untuk menekuni profesi sebagai tukang becak.

Nanik menambahkan, banyak tukang becak lansia yang telah menjalani profesi ini puluhan tahun, bahkan ada yang mencapai 50 hingga 60 tahun. Mereka kesulitan untuk beralih profesi karena keterbatasan usia dan keterampilan lain. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto berinisiatif memberikan bantuan becak listrik sebagai solusi konkret untuk meringankan beban mereka.

Presiden Prabowo menyadari bahwa memberikan modal usaha mungkin tidak selalu efektif bagi mereka yang sudah lansia. Dengan bantuan becak listrik, para tukang becak dapat langsung memiliki alat kerja yang lebih ringan dan efisien. Program ini direncanakan untuk diterapkan di seluruh Indonesia, namun untuk tahap awal, fokus diberikan di Pulau Jawa.

Nanik S. Deyang mengungkapkan bahwa di Pulau Jawa diperkirakan terdapat sekitar 40.000 hingga 50.000 tukang becak. Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memesan sebanyak 70.000 unit becak listrik. Jumlah kelebihan unit ini nantinya akan dialokasikan untuk membantu tukang becak di luar Pulau Jawa, menunjukkan skala program yang besar dan inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *