Jakarta,REDAKSI17.COM – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyinggung perihal disrupsi teknologi pada dalam pasar konvensional. Hal ini seiring dengan menentang para pelaku perniagaan pasar Tanah Abang yang tersebut mengklaim bisnisnya sepi lantaran kehadiran teknologi jaringan digital.
Menurutnya, disrupsi digital menjadi tantangan ekonomi global. Para pelaku bisnis, khususnya bisnis mikro, kecil, serta menengah (UMKM) harus cepat beradaptasi kemudian berinovasi agar pangsa pasarnya bukan tergerus oleh era digital.
“Kemajuan teknologi digital serta juga inovasi merupakan faktor pendorong utama pelaku ekonomi, yang dimaksud tak menyesuaikan diri akan terkena dampak dikarenakan disrupsi ekonomi. Ini keniscayaan yang digunakan dimaksud tak terelakan,” ujarnya pada area Grand Sahid Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Ma’ruf Amin melanjutkan tambahan tinggi jauh, perekonomian digital harus masuk ke sektor UMKM lalu menjadi Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk menyadarkan pelaku usaha agar dapat menyiapkan diri kemudian adaptif.
Ma’ruf mengungkapkan, hal yang digunakan digunakan pencapaian yang digunakan dimaksud patut diapresiasi, kegiatan sektor ekonomi syariah mencatat capaian yang tersebut digunakan positif dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, keunikan sifat inklusif ini menawarkam alternatif plihan.
Meskipun belum menjangkau pasar secara meluas, namun kemungkinan sangat besar. Dengan demikian, perlu melakukan literasi yang dimaksud menjadi kunci mempercepat sebaran sektor dunia usaha syariah nasional.
“Hal ini harus direspon oleh regulator, pelaku industri, Dewan Syariah Nasional, MUI, para Dewan Pengawas Syariah,” sebutnya.