UMBULHARJO,REDAKSI17.COM — Warga Janturan RT 15/RW 04, Umbulharjo, Yogyakarta, terus menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan dengan aktif mengumpulkan sampah melalui Bank Sampah pada Rabu (30/4). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk membantu mengurangi volume sampah yang kian meningkat di Kota Yogyakarta.
Sejak pagi, masyarakat tampak antusias datang membawa sampah yang telah mereka pilah menjadi empat kategori, yaitu sampah organik, anorganik, residu, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Proses pemilahan ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum sampah disalurkan ke Bank Sampah, yang nantinya akan dikelola dan didaur ulang.
Ibu Nur, Ketua PKK RT 4 Janturan sekaligus Ketua Bank Sampah setempat, menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah di wilayahnya sudah tertata dengan baik. “Yang bisa dijual, kita jual. Yang tidak bisa kita jual, baru masuk ke residu sampah yang disediakan dari Pemkot,” ujar Ibu Nur.
Pengumpulan sampah anorganik
Ia juga menambahkan bahwa program ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan zero waste atau nol sampah. “Program yang sekarang kan zero sampah, kita membantu masyarakat agar nggak ke rosok-rosok yang ilegal. Kayak gini kan tertata (pengelolaannya),” jelasnya.
Sistem Bank Sampah di Janturan sudah berjalan rapi. Warga membawa sampah yang sudah dipilah dari rumah, kemudian dicatat berdasarkan data dan buku tabungan masing-masing. “Nanti sama mbaknya (pengurus bank sampah), digabungkan semua, dijumlahkan, dan menjadi uang,” kata Ibu Nur sambil tersenyum.
Menariknya, hasil tabungan ini biasanya diambil setahun sekali dan digunakan untuk kegiatan bersama seperti piknik. “Jadi kita bisa punya tabungan, tiap tahun diambil mau buat piknik, jadi ngambilnya tiap tahun,” tambahnya.
Selain memberikan manfaat lingkungan, sistem ini juga memberikan nilai ekonomis yang dirasakan langsung oleh warga. Ibu Nur berharap keberadaan Bank Sampah ini dapat terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan zero waste.
Penjualan sampah anorganik
“Kita bisa membantu pemerintah dalam hal zero sampah, ini kan menjadikan uang, nggak terasa ibu-ibu jadi punya tabungan. Ibaratnya membersihkan rumah, nanti akhir tahun kok banyak, ada yang 500 ribu, ada yang 700 ribu. Dari kecil-kecil jadi kita senang, yang mengelola juga senang,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Janturan membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari lingkungan terkecil dan memberikan dampak positif yang nyata bagi kota Yogyakarta.