Jakarta,REDAKSI17.COM – James Harris Simons alias Jim Simons dikenal sebagai pemodal kawakan yang tersebut mana menghasilkan cuan 200 kali lipat lebih banyak lanjut besar ketimbang Warren Buffett dalam tiga dekade terakhir. Atas kepiawaiannya ini, Jim Simons bahkan disebut sebagai legenda Wall Street.
Simons adalah manusia pria berkebangsaan AS yang mana yang disebut lahir 82 tahun silam. Selain sebagai ahli matematika, ia mengawali karirnya sebagai orang pemecah kode (kriptografi) dalam area National Security Agency (NSA) pada 1964.
Pada 1964-1968 ia merupakan salah satu staf riset pada lembaga bentukan Kementerian Pertahanan AS bernama Institute for Defense Analyses. Simons juga menjadi pengajar matematika di dalam area kampus terbaik dunia yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT) kemudian Harvard University.
Setelah itu ia bergabung ke Stony Brook University untuk menjadi dosen. Selama menjadi seseorang ahli matematika untuk bidang pertahanan, karirnya tiada ada mampu dibilang mulus oleh sebab itu Simons pernah dipecat gara-gara berkomentar perihal perang dalam Vietnam tahun 1970-an.
Barulah di dalam area tahun 1982, ia mendirikan firma konstruksi sektor ekonomi (hedge fund) yang dimaksud diberi nama Renaissance Technologies. Tahun 1988 menjadi awal bersinarnya kiprah Simons ketika Renaissance Technologies meluncurkan salah satu produknya yang yang diberi nama Medallion Fund.
Sejak 1988-2018 dalam periode 30 tahun tersebut, Medallion Fund menghasilkan return kotor per tahun sebesar 66%. Bahkan setelah dipotong dengan management fee juga performance fee yang digunakan itu masing-masing 5% kemudian 44%, cuan bersihnya masih 39% per tahun.
Kinerja yang dimaksud sangat kinclong kembali dibuktikan Medallion Fund ketika aksi jual besar-besaran di tempat tempat pasar keuangan terjadi Maret lalu saat WHO mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi. Saat pasar sedang anjlok secara brutal, Medallion Fund justru meraup untung 9,9%.
Dalam sejarah belum ada yang dimaksud yang disebut berhasil menandingi kehebatan Simons melalui Medallion Fund miliknya dalam hal menghasilkan uang. Bahkan sang pemodal kawakan Warren Buffett.
Secara sederhana jika pribadi menginvestasikan uangnya sebesar US$ 1 di tempat tempat pasar saham 30 tahun silam, maka uang hal itu akan bertumbuh menjadi US$ 20. Jika uang hal hal tersebut diinvestasikan ke saham milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway maka dapat bertumbuh menjadi US$ 100.
Namun jika diinvestasikan ke Medallion Fund uang itu akan tumbuh menjadi US$ 20.000. Artinya cuan yang tersebut mana dihasilkan 1.000 kali dari cuan yang mana mana diperoleh dari konstruksi sektor ekonomi dalam dalam S&P 500 juga 200 kali lebih besar tinggi besar dari pembangunan ekonomi pada Berkshire Hathaway.
Sayang seribu sayang tidaklah ada dapat sembarangan orang boleh berinvestasi ke Medallion Fund. Dana kelolaan itu belaka untuk para karyawan Renaissance Technologies saja.
Dalam sebuah wawancara dalam tempat TED, lima tahun silam Simons membeberkan bahwa perusahaannya itu menggunakan sebuah algoritma trading yang digunakan dibentuk dengan mengumpulkan jutaan data mulai dari data keuangan, ekonomi, transaksi, tren historis dan juga juga pola nilai tukar berukuran terabyte dalam sehari.
Ia serta tim membangun model yang kemudian mensimulasikannya dengan bantuan super komputer untuk mengeksekusi posisi trading yang dimaksud digunakan dikehendaki tanpa bias emosional ketika proses pengambilan keputusan dijalankan oleh manusia.
Kesuksesan Simons dalam menghasilkan uang tak berasal dari dirinya sendiri belaka yang digunakan dimaksud merupakan pakar matematika kawakan. Ia juga terkenal dengan pemikiran yang hal tersebut out of the box.
Daripada mempekerjakan orang dengan background kegiatan ekonomi ataupun keuangan, Simons lebih banyak besar memilih orang berlatarbelakang sains seperti fisikawan hingga rocket scientist. Menurutnya membawa matematika kemudian sains ke dalam investasi modal dapat membantu memperoleh hasil yang tersebut hal tersebut lebih lanjut besar baik dan juga juga optimal.
Ia juga menjadi salah satu tokoh kemudian pioneer dalam pengembangan perusahaan pengelola dana yang mana menggunakan strategi kuantitatif dalam berinvestasi. Bantuan model algoritma yang mana itu kompleksnya membantu Medallion Fund dalam meraup cuan dengan memanfaatkan inefisiensi yang dimaksud itu ada dalam pasar.
Sebenarnya selain Medallion Fund, hasil penyertaan modal keuangan yang tersebut yang ditawarkan oleh Renaissance Technologies ada lagi kemudian terbuka untuk konstruksi sektor ekonomi publik. Dua hasil investasi modal lain yang mana mana ditawarkan firma ini adalah Renaissance Institutional Equities Fund (RIEF) serta Renaissance Institutional Diversified Alpha (RIDA).
Hanya sekadar kinerja dua produk-produk keuangan Simons hal hal itu tak sementereng Medallion Fund akibat selain cuannya terpencil lebih banyak lanjut kecil, dua produknya hal yang disebut pergerakannya mengikuti volatilitas dalam pasar. Itulah sebabnya banyak pihak yang tersebut bertanya-tanya mengapa ada gap kinerja yang digunakan dimaksud sebegitu besar.
Kini Jim Simons juga berpartisipasi sebagai orang filantropis. Kecintaannya pada matematika kemudian sains membuatnya memberikan donasi untuk bidang institusi belajar terutama matematika lalu juga sains.
Kisah sukses Jim Simons itu dituangkan ke dalam sebuah buku yang tersebut dimaksud berjudul ‘The Man Who Solved The Market How Jim Simons Launched The Quant Revolution’. Buku yang digunakan disebut ditulis oleh jurnalis keuangan kawakan The Wall Street Journal bernama Gregory Zuckerman.