Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta menyerahkan bantuan hibah 137 unit Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada masyarakat. Bantuan ini merupakan hasil partisipasi 17 donatur dalam program 100 Hari 100 APAR. Kegiatan penyerahan bantuan APAR dilaksanakan di Ruang Bima, Balai Kota Yogyakarta, Jumat (9/5).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah memberikan bantuan APAR, serta menyampaikan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dan stakeholder menjadi faktor kunci keberhasilan pengurangan risiko kebakaran.

“Melalui kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, komunitas, kampus, dan masyarakat, kita wujudkan Jogja yang lebih aman terhadap kebakaran. Ini bukan hanya program teknis, tetapi juga gerakan sosial untuk perlindungan warga,” jelasnya.

Penyerahan dilakukan secara simbolis dari perwakilan donatur kepada perwakilan masyarakat. Sebanyak 17 donatur dari unsur pelaku usaha, lembaga, rumah sakit, masjid, hingga perbankan, turut berpartisipasi dalam program ini diantaranya Rumah Sakit Siloam memberikan 34 APAR, PT SGM sebanyak 20 APAR, dan Hotel Tentrem sebanyak 3 APAR beserta pelatihan penggunaannya.

 

Tim dari Rumah Sakit Siloam memberikan APAR secara simbolis

 

“Kami sangat mengapresiasi peran serta para pelaku usaha yang telah mendonasikan APAR. Ini bukan hanya bentuk CSR, tapi juga langkah nyata dalam membangun ekosistem keselamatan kebakaran yang melibatkan masyarakat secara langsung,” ujar Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta, Taokhid.

Taokhid menjelaskan program “100 Hari 100 APAR” sendiri dicanangkan untuk mempercepat pemerataan fasilitas proteksi kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat penduduk. Dengan dukungan berbagai pihak, hingga hari ini program tersebut telah melampaui target awal.

Menurutnya, bantuan APAR yang disalurkan akan diberikan kepada masyarakat melalui lembaga RT atau RW terdekat dari lokasi usaha para donatur, sebagai bentuk sinergi antara dunia usaha dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh terhadap risiko kebakaran.

Taokhid juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan dalam lima tahun ke depan, setiap RT di Kota Yogyakarta dapat memiliki minimal satu unit APAR.

“Kami ingin membangun budaya siaga kebakaran di tengah masyarakat. Karena penanganan awal sangat penting sebelum tim pemadam tiba di lokasi. Maka dari itu, pemeliharaan dan pengisian ulang APAR juga akan menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan para pelaku usaha di sekitarnya,” jelasnya.

 

Tim dari Hotel Tentrem menyerahkan APAR kepada masyarakat

 

Salah satu penerima manfaat, Riyono, perwakilan masyarakat dari RT 21 RW 05 Kelurahan Cokrodiningratan, menyambut positif program ini.

“Kami sangat senang, warga sekitar mendapatkan APAR. Ini penting untuk menanggulangi kebakaran ringan. Tapi kami tetap berharap APAR ini tidak perlu digunakan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kawasan tempat tinggalnya termasuk cukup padat, meski masih ada sela-sela antar rumah. “Kalau satu rumah kebakar, kemungkinan tidak langsung merembet, karena masih ada jeda antar bangunan,” tambahnya.

Menurut Riyono, wilayahnya memang pernah mengalami kebakaran di tingkat kampung, meski belum pernah terjadi di satu RT secara langsung. Ia juga bersyukur telah diberikan pelatihan penanganan kebakaran ringan oleh salah satu donatur, Hotel Tentrem.

“Kami sudah diberi pelatihan dari Hotel Tentrem. Jadi, kalau amit-amit terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat sudah siap,” katanya.