Yogyakarta (03/11/2025) REDAKSI17.COM – Kerja sama bilateral antara DIY dan Prefektur Kyoto telah terjalin selama empat puluh tahun persahabatan. Empat dekade ini telah menempa hubungan DIY dan Kyoto, sebagai dua jiwa kebudayaan, yang saling menuntun menuju kemajuan.
Demikian yang disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya pada Jamuan Makan Malam Bersama Ketua Dewan, Wakil Gubernur, dan Delegasi Prefektur Kyoto, Jepang. Bertempat di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (03/11), Sri Sultan mengatakan, DIY dan Kyoto merupakan dua entitas wilayah, yang lahir dari kebudayaan, tumbuh dari nilai, dan dewasa melalui sejarah.
“Jika Kyoto dikenal sebagai ‘Jantung Peradaban Jepang’, maka Jogja adalah ‘Jiwa Peradaban Jawa’. Dua entitas wilayah, yang sama-sama menjadikan budaya sebagai panduan untuk menata masa depan. Empat puluh tahun perjalanan kerja sama adalah kisah, tentang bagaimana dua kota berjiwa budaya memaknai persahabatan lintas generasi,” ungkap Sri Sultan.
Sri Sultan mengatakan, atas keberhasilan berbagai kerja sama yang telah dilakukan, DIY dan Kyoto menerima penghargaan dari Pemerintah Jepang, sebagai salah satu kerja sama daerah paling produktif dan berkelanjutan. Untuk itu, pada kesempatan ini, Sri Sultan pun mengajak untuk kedua belah pihak meneruskan kerja sama, menatap masa depan dengan harapan baru. Dari akar tradisi yang kokoh, Sri Sultan berharap semoga semangat kerja sama inovasi kian berkembang, membangun jembatan antara kearifan masa lampau dan visi masa depan.
“Empat dekade telah menempa hubungan Kyoto dan Jogja, sebagai dua jiwa kebudayaan, yang saling menuntun menuju kemajuan. Dan atas nama Pemerintah Daerah DIY dan seluruh masyarakatnya, saya menyampaikan terima kasih yang tulus atas persahabatan yang penuh makna ini. Semoga kunjungan ini mempererat kizuna (hubungan) yang telah kita rawat bersama, dan membuka jalan menuju 40 tahun berikutnya yang lebih gemilang,” papar Sri Sultan.
Sementara itu, Ketua Dewan Prefektur Kyoto, Ryuzo Aramaki dalam sambutannya mengatakan, tahun ini Kyoto dan DIY bersama menyambut dan merayakan 40 tahun kerja sama dan persahabatan. Dan pada kunjungannya kali ini, ia berkeinginan menyampaikan niat Pemerintah Prefektur Kyoto untuk melanjutkan kerja sama dengan DIY dan mengambil langkah baru menuju 40 tahun ke depan.
“Malam ini kita bersama-sama mengingat kembali persahabatan antara Yogyakarta dan Kyoto. Menurut saya Yogyakarta dan Kyoto memiliki banyak kesamaan. Kedua daerah ini kaya dengan budaya tradisional dan juga cagar budaya. Dan saya yakin, ke depan kita dapat meningkatkan hubungan kerja sama Kyoto dan Yogyakarta,” imbuhnya.
Aramaki pun mengungkapkan, sebelum jamuan makan malam ini, dirinya telah bertemu dan berbincang langsung dengan Sri Sultan. Dalam pembicaraan tersebut keduanya telah sepakat kerja sama antara DIY dan Kyoto harus diperluas ke bidang-bidang yang lain, seperti industri, pendidikan, ekonomi dan sebagainya.
“Kami juga ingin sekali untuk membawa semangat kerja sama yang semakin dikukuhkan pada malam ini ke Kyoto. Kami berharap, Sri Sultan diberi kesehatan karena sosok beliau sangat penting untuk merealisasikan kerja sama ke depannya antara Yogyakarta dan Kyoto. Beliau bahkan memiliki jaringan komunikasi yang begitu luas dan kuat dengan tokoh-tokoh di negara Jepang,” paparnya.
Aramaki pun mengungkapkan penghormatannya atas dianugerahkannya penghargaan ‘The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star’ kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X oleh Pemerintah Pusat Negara Jepang. Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan penghargaan bergengsi yang pantas diberikan kepada Sri Sultan.
“Selamat atas penghargaan yang telah diterima. penghargaan ini merupakan penghargaan yang luar biasa dan bergengsi. Dan saya juga berharap agar Yogyakarta menjadi daerah yang sejahtera dan maju selalu,” imbuhnya.
Kunjungan dari Kyoto kali ini turut pula Wakil Gubernur Prefektur Kyoto, Hironori Furikawa. Dari Pemda DIY, acara ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X; Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti; para Staf Ahli Gubernur DIY; serta kepala-kepala OPD di lingkungan Pemda DIY.
HUMAS DIY



