Jakarta,REDAKSI17.COM– Masalah pasokan beras yang dimaksud yang disebut masih terbatas ke konsumen ternyata belum akan beres dalam waktu dekat. Setidaknya demikian mengacu pada pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas).
Zulhas mengatakan, musim panen kemungkinan akan mundur oleh sebab itu musim tanam yang tersebut juga mundur. Saat ini, lanjutnya, pasokan beras premium produksi lokal masih seret. Hal ini menyebabkan biaya jual beras melonjak, melampaui nilai tukar eceran tertinggi (HET) yang digunakan ditetapkan pemerintah.
“Yang terjadi, musim tanam bergeser dikarenakan El Nino-kemarau panjang. Kemarin tanam baru Desember (2023), nanti Maret belum banyak panen. April ada, puncak Mei (2024),” katanya dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2024).
“Saran saya, pakailah beras SPHP atau beras komersial yang digunakan disuplai Perum Bulog. beras banyak jangan rebutan beras premium produksi lokal kita yang dimaksud mana kurang sebab belum panen. Kalau rebutan itu nilai akan naik lagi. Jadi pindah kebiasaan. Diperkirakan pasokan beras lokal normal April-Mei,” tambahnya.
Harga Beras Pecah Rekor Lagi
Panel Harga Badan Pangan mencatat, nilai tukar beras hari ini, Selasa (20/2/2024), kembali pecah rekor. Baik beras premium maupun beras medium.
Harga beras premium tercatat naik Rp70 ke rekor tertinggi baru, yaitu Rp16.160 per kg. Begitu juga dengan beras medium naik Rp40 ke rekor baru, Rp14.120 per kg.
Sepekan lalu, 13 Februari 2023, nilai tukar beras premium masih pada Rp15.800 per kg serta beras medium di tempat dalam Rp13.890 per kg.
Harga itu adalah rata-rata harian nasional dalam tingkat eceran, data diakses pukul Rp15.25 WIB.
![]() Jokowi tinjau langsung Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (15/2/2024). (Detikcom) |
Di wilayah Jakarta, tarif jual beras juga naik untuk semua jenis.
Berikut datanya, mengutip Informasi Pangan Jakarta:
– beras IR.I (IR 64) naik Rp95 ke Rp15.179 per kg
– beras IR.II (IR 64) Ramos naik Rp258 ke Rp14.808 per kg
– beras IR.III (IR 64) naik Rp167 ke Rp14.451 per kg
– beras Muncul I naik Rp214 ke Rp15.841 per kg
– beras IR 42 (Pera) naik Rp190 ke Rp16.106 per kg
– beras Setra I (premium) naik Rp111 ke Rp15.470 per kg.
Sebagai perbandingan, HET beras yang mana dimaksud saat ini berlaku mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023 adalah untuk Zona 1 yang dimaksud meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, kemudian Sulawesi adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg. HET beras dalam Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung kemudian Sumsel, NTT, lalu Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium kemudian beras premium Rp 14.400/kg. Sementara dalam dalam zona ke-3 meliputi Maluku lalu Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, lalu untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Lebih Rendah
Sementara itu, Deputi bidang Statistik Distribusi dan juga juga Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan, luas panen padi nasional sepanjang Januari-April tahun 2024 ini diperkirakan sangat lebih lanjut banyak rendah dibandingkan dengan periode sejenis tahun lalu.
“Secara historis, tambahan banyak dari 40% produksi beras nasional dalam setahun dihasilkan sepanjang periode Januari-April. Ini peak season atau puncak panen kita, khususnya Maret atau April,” katanya dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang digunakan digunakan ditayangkan akun Youtube Kemendagri, dikutip Selasa (20/2/2024).
Dia membandingkan produksi gabah (padi) nasional pada bulan Maret tahun 2023 dengan tahun ini. Pada bulan Maret 2023, produksi gabah mencapai puncak, tercatat sebanyak 5,13 jt ton. Pada bulan Maret tahun ini produksi gabah nasional diprediksi cuma sekitar 3,51 jt ton.
Sementara, konsumsi beras nasional diproyeksikan sebesar 2,54 jt ton per bulan.
“Sehingga, kalau dibandingkan surplus produksi bulan Maret tahun ini akan sangat tambahan lanjut rendah dari Maret 2023,” ujarnya.
Dalam paparannya, terlihat estimasi surplus beras pada bulan Maret ini adalah sekitar 970.000 ton, terpencil dalam tempat bawah capaian bulan Maret 2023 yang dimaksud mencapai 2,59 jt ton.