Jakarta,REDAKSI17.COM – Amerika Serikat (AS) dilaporkan menembaki kelompok Houthi, Minggu waktu setempat. Setidaknya 10 pasukan milisi proksi Iran itu tewas.
Mengutip AFP, Senin (1/1/2024), helikopter Angkatan Laut AS melakukan operasi saat pejuang Houthi menaiki kapal kargo pada area lepas pantai Yaman. Sebelumnya Houthi memang menargetkan beberapa kapal yang dimaksud mana diduga akan berlabuh juga milik Israel, sebagai tanda membantah atas serangan Tel Aviv ke Gaza, Palestina.
|
Insiden di tempat dalam Laut Merah ini menandai eskalasi maut AS sejak negeri itu membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional pada awal Desember untuk melindungi jalur pelayaran penting tersebut. Dilaporkan serangan Houthi yang digunakan hal tersebut berulang kali, termasuk dengan menembakkan drone lalu juga rudal sudah menghentikan aktivitas pelayaran dalam jalur yang digunakan dimaksud mengupayakan 12% perdagangan global itu.
Dalam pernyataannya, Komando Pusat AS mengatakan angkatan laut menanggapi panggilan darurat dari Maersk Hangzhou, sebuah kapal kontainer milik Denmark yang mana digunakan dilaporkan diserang untuk kedua kalinya dalam 24 jam saat transit di area area Laut Merah. Kapal itu sebelumnya menjadi sasaran dua rudal balistik anti-kapal.
“Satu ditembak jatuh oleh militer AS lalu juga satu lagi menghantam Maersk Hangzhou,” katanya.
Kelompok Huthi kemudian disebut menembaki helikopter AS, yang mana yang disebut kemudian melakukan pembalasan. AS menenggelamkan tiga dari empat perahu kecil yang mana digunakan datang dalam jarak 20 meter dari kapal.
“Awak ketiga kapal hal yang disebut tewas sementara kapal keempat melarikan diri dari daerah tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, juru bicara militer Huthi Yahya Saree mengkonfirmasi, dalam sebuah pernyataan pada dalam X, bahwa 10 anggota angkatan laut kelompok itu “tewas atau hilang” dalam serangan AS. Saree mengatakan kembali bahwa Maersk diserang sebagai bagian dari kampanye pemberontak untuk menghentikan kapal Israel atau kapal tujuan Israel transit pada dalam Laut Merah.
“Angkatan laut Yaman sekali lagi mengingatkan semua negara akan saran kami untuk tidaklah terlibat dalam rencana Amerika yang dimaksud bertujuan memicu konflik dalam Laut Merah,” tegasnya seraya mengatakan Houthi bertekad untuk menghadapi setiap agresi terhadap negara serta rakyatnya.
Sebelumnya, Maersk menangguhkan perjalanan kapal-kapalnya melalui Laut Merah selama 48 jam setelah terjadi dua lusin serangan terbaru oleh kelompok Houthi sejak enam minggu terakhir.
Kapal kargo tersebut, yang digunakan dimaksud sedang dalam perjalanan dari Singapura ke Pelabuhan Suez di area dalam Mesir, sudah pernah mengeluarkan panggilan darurat sebelumnya setelah dihantam oleh rudal Huthi.