Jakarta,REDAKSI17.COM – Salah satu emiten paling berpartisipasi diperdagangkan di tempat dalam Bursa Efek Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kerugian Rp90,5 triliun sepanjang 2023. Angka ini merupakan salah satu kerugian tahunan terbesar dalam sejarah korporasi di dalam dalam Indonesia.
Data perdagangan Rabu (20/3/2024) menunjukkan GOTO adalah saham yang digunakan paling berpartisipasi diperdagangkan dengan transaksi 6 juta saham juga ditransaksikan sebanyak 43.058 kali. Sebagai gambaran, pada perdagangan kemarin GOTO menyumbang 33% dari total volume transaksi.
Nilai transaksi GOTO tercatat Rp 401 miliar juga juga menempatkannya pada dalam urutan ke-7 Top Trading Value Rabu (20/3/2024).
Adapun kerugian itu dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp78,8 triliun sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang tersebut itu berlaku.
Mengutip keterangan resminya, hal itu merupakan dampak dari transaksi akuisisi Tokopedia oleh TikTok yang mana itu mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia dimulai 1 Februari 2024.
“Rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill hal hal tersebut bersifat tiada berulang (non-recurring), nonkas, lalu tidaklah ada berdampak kepada EBITDA yang mana disesuaikan maupun arus kas Perseroan,” tulis manajemen, dikutip Kamis (21/3).
Seperti diketahui, pada bulan Desember 2023, GoTo serta TikTok mengumumkan kemitraan strategis yang digunakan menggabungkan jaringan digital Tokopedia juga juga layanan e-commerce TikTok di tempat area Indonesia dalam bawah PT Tokopedia, dengan TikTok sebagai pemegang saham pengendali dalam entitas tersebut.
Sebagai bagian dari perjanjian yang tersebut sudah pernah diselesaikan pada bulan Januari 2024, TikTok akan menginvestasikan lebih besar besar dari US$ 1,5 miliar pada entitas baru yang dimaksud disebut secara bertahap, tanpa efek dilusi lanjutan bagi GoTo. GoTo juga akan menerima pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala kemudian pertumbuhan perusahaan tersebut.
Pada bulan Januari 2024, GoTo menyelesaikan transaksi dengan TikTok. Langkah ini menggabungkan sistem Tokopedia dengan layanan e-commerce TikTok. Bisnis ini menjadi sumber pendapatan bagi GoTo, dengan adanya biaya e-commerce yang dimaksud akan diterima Perseroan setiap kuartal, sejalan dengan skala juga pertumbuhan dari entitas Tokopedia baru tersebut.
TikTok berkomitmen untuk menginvestasikan tambahan dari US$1,5 miliar bagi entitas hal itu secara bertahap, tanpa efek dilusi lanjutan bagi GoTo. GoTo mempertahankan kerja sebanding dengan pemerintah serta TikTok untuk melakukan konfirmasi pemenuhan terhadap kepatuhan serta transisi untuk pengalaman berbelanja yang nyaman bagi konsumen.
“Hal hal hal tersebut sesuai dengan rencana penyelesaian dalam periode uji coba,” pungkas manajemen.
Apa Itu Goodwill
Goodwill sendiri merupakan suatu bagian aset dalam neraca keuangan perusahaan, yang mana itu masuk dalam kategori aset yang mana mana tidaklah berwujud. Karena itu besaran goodwill sulit diukur secara pasti yang tersebut dimaksud benar-benar merepresentasikan kondisi neraca keuangan perusahaan.
Goodwill tercipta ketika perusahaan mengakuisisi kegiatan usaha lain tambahan banyak dari nilai aset bersihnya. Secara umum selisih hal itu akan digolongkan sebagai goodwill.
Goodwill sendiri merupakan praktik umum yang tersebut yang banyak diterapkan oleh perusahaan teknologi, mengingat banyak dari aset perusahaan bukan berwujud. Aset tidaklah berwujud sendiri termasuk di dalam area dalamnya paten hingga data konsumer.
Akan tetapi tantangan utama masih tetap berkutat dengan seberapa akurat lalu presisi goodwill merepresentasikan aset bukan berwujud yang mana dimaksud dimiliki perusahaan.
Valuasi Jumbo Tokopedia Kala Merger GOTO
Membengkaknya aset tak berwujud GOTO kala IPO muncul akibat merger serta akuisisi dengan Tokopedia. Dalam merger hal itu Tokopedia dikonsolidasi secara perusahaan dengan penilaian akuisisi berjauhan dalam tempat atas aset bersih yang dimaksud mana dimiliki perusahaan.
Pada saat merger Mei 2021 silam, nilai akuisisi Tokopedia tercatat Rp 103,2 triliun kemudian menghasilkan goodwill yang yang tercatat senilai Rp 93,12 triliun. Artinya aset bersih Tokopedia kala akuisisi adalah Rp 10 triliun.
Baca: Dilepas GOTO, Ternyata Segini Valuasi Tokopedia Saat Dibeli TikTok
Tingginya biaya akuisisi juga bukan tanpa alasan, mengingat pada puncaknya Tokopedia sempat mencapai valuasi US$ 7,5 miliar atau setara Rp 112,5 triliun pada putaran pendanaan seri A yang dimaksud dimaksud dipimpin oleh Temasek kemudian Google.
Akuisisi sendiri diimplementasikan secara non tunai, dimana perusahaan mengganti pembayaran kepada pemilik saham sebelumnya dalam bentuk kepemilikan saham pada tempat GOTO.





