Tegalrejo,REDAKSI17.COM — Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya mencari solusi berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah, terutama sampah organik, dengan mengembangkan inovasi pengolahan menjadi pupuk organik. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah pembangunan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPO) di Jalan Sidomulyo, Bener, Tegalrejo.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, saat meninjau langsung lokasi calon bangunan UPO pada Kamis (9/10). Menurutnya, pembangunan unit pengolahan tersebut merupakan langkah strategi dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Yogya, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di wilayah kota.

“Kami ingin membuat unit pengolah pupuk organik di sini. Karena masih ada sawah yang kita miliki, tidak ada salahnya kalau kita mencoba membuat pupuk sendiri. Saat ini pupuk organik sedang diunggulkan, karena apa pun yang berbasis organik itu lebih sehat,” ujar Hasto.

Lahan di tengah persawahan di Jalan Sidomulyo, Bener Tegalrejo disiapkan untuk membangun UPO

Ia juga menjelaskan, bahan dasar pembuatan pupuk organik dapat diperoleh dari sampah organik yang ada di lingkungan sekitar, seperti daun-daun kering hasil sapuan jalan dan limbah organik rumah tangga. Upaya tersebut, tidak hanya bermanfaat bagi pertanian, tetapi juga membantu mengurangi timbunan sampah di kawasan perkotaan.

“Daun-daun kering itu bisa kita manfaatkan untuk pupuk organik yang sehat. Nantinya kegiatan ini akan terintegrasi dengan sistem pertanian, karena kebutuhan di bidang pertanian itu saling terkait,” imbuhnya.

Hasto menargetkan pembangunan unit pengolahan pupuk organik tersebut dapat diselesaikan dan paling lambat beroperasi pada bulan Desember tahun ini. “Desember kita jadikan deadline, kalau bisa sebelum itu lebih baik,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, menjelaskan bahwa pembangunan UPO di Sitimulyo merupakan bagian dari konsep integrated farming atau pertanian terpadu yang menggabungkan pengelolaan sampah dengan pemanfaatan hasilnya bagi pertanian kota.

Pihaknya mengungkapkan bahwa pupuk yang dihasilkan dari unit ini nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian di wilayah Kota Yogyakarta, sekaligus menjadi media tanam yang ramah lingkungan.

Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo berdiskusi dengan Kepala DLH, Rajwan dan Kepala DPP, Sukidi

“Luas bangunan hanggar yang kami rencanakan sekitar 200 hingga 300 meter persegi. Proses pengolahannya dimulai dengan mencacah bahan organik menggunakan chopper, sehingga ukurannya kecil dan siap melalui tahap fermentasi hingga menjadi pupuk,” jelasnya.

Sukidi optimis pembangunan UPO dapat rampung pada akhir Oktober dan langsung mulai beroperasi. “Kami berharap Oktober sudah selesai dan bisa segera dimanfaatkan,” ujarnya.

Melalui pembangunan UPO ini, pihaknya berharap pengelolaan sampah organik dapat dilakukan lebih efisien, bernilai guna serta memperkuat pengelolaan sampah dari hulu ke hilir agar tercipta kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.