Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta,REDAKSI17.COM – Anggota holding asuransi dan penjaminan Indonesia Financial Group (IFG), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membukukan laba setelah pajak Rp 687,4 miliar hingga September 2025. Angka tersebut tumbuh agresif sebesar 591,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Capaian ini ditopang kegiatan underwriting dengan nilai kontribusi mencapai Rp 838,8 miliar, atau naik 172,1% dibandingkan tahun lalu. Sementara total premi pada bisnis suretyship dan asuransi umum tercatat sebesar Rp 609 miliar, tumbuh sebesar 15% secara tahunan.
“Peningkatan premi suretyship terjadi pada new dan existing business BUMN dan bisnis asuransi umum yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN,” ujar Direktur Utama Askrindo, M Fankar Umran dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).
Askrindo juga melakukan optimalisasi penempatan pada instrumen obligasi. Melalui aksi ini, realisasi hasil pengelolaan aset investasi perseroan mencapai Rp 571,7 miliar atau tumbuh 13% secara tahunan.
Di sisi lain, Askrindo juga masuk kategori KPPE 2 memiliki RBC sebesar 372,3%. Berdasarkan data AAUI periode Triwulan II 2025, Askrindo menjadi perusahaan asuransi terbesar dari sisi asset dan ekuitas. Selain itu, Askrindo juga menempati posisi kedua dari sisi perolehan premi asuransi kredit dan premi suretyship.
Askrindo juga mencatat kinerja yang baik melalui pengembangan strategi inovatif pada bisnis non-program, perluasan akses UMKM terhadap program pemerintah, penguatan literasi, dan inklusi asuransi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hingga pada Juli 2025, Pefindo mempertahankan peringkat idAA+ dengan outlook stable.
