MANTRIJERON,REDAKSI17.COM – Program Warung Masyarakat Lan Pedagang Tanggap Inflasi (MRANTASI) kembali diperluas sebagai bentuk kesadaran dan kesanggupan pedagang pasar untuk bersama-sama tanggap serta peduli terhadap pengendalian inflasi di Kota Yogyakarta.
Salah satunya yang dilakukan hari ini, pada hari Rabu (3/12), Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani meresmikan Warung MRANTASI milik Sri Widodo yang berlokasi di Pasar Prawirotaman. Perluasan ini ditandai secara simbolis melalui pembukaan tirai Warung MRANTASI milik Kios Sri Widodo di Pasar Prawirotaman.
Program MRANTASI yang sebelumnya telah berjalan efektif di Pasar Beringharjo sudah melibatkan 25 pedagang, kini diperluas berkat kerjasama Pemerintah Kota Yogyakarta, Bank Indonesia, Bank BPD DIY, dan para distributor.
Dimana Warung MRANTASI berperan penting dalam menjaga stabilitas harga. Untuk itu, penambahan titik layanan tidak hanya dilakukan di Beringharjo saja tetapi di Pasar Prawirotaman, Sentul, dan Kranggan.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani meresmikan Warung MRANTASI milik Sri Widodo yang berlokasi di Pasar Prawirotaman.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menegaskan, pengendalian inflasi merupakan agenda strategis pemerintah daerah. Berdasarkan dokumen Kerangka Acuan Kegiatan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Yogyakarta. “Yogyakarta bukan daerah produsen, sehingga ketergantungan pada pasokan dari sekitar wilayah sangat tinggi,” jelasnya.
Menurut Hasto, ketersediaan pangan sangat menentukan stabilitas harga, terlebih karena permintaan meningkat seiring posisi Yogyakarta sebagai kota wisata.
Karena itu, kerjasama antardaerah menjadi kebutuhan penting. Melalui kerja sama antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul dan Sleman, mekanisme pasokan pangan semakin terjamin, khususnya untuk mendukung operasi pasar yang menyalurkan barang langsung kepada pedagang di Pasar Beringharjo dan Prawirotaman.
“Kita harus menguasai pasar kita dengan produk kita sendiri. Jadi pedagang kita dorong untuk membantu mengendalikan harga dengan mengoptimalkan produk lokal dan memperkuat kerja sama antar daerah,” ujarnya.

Penandatanganan kerjasama Warung Mrantasi.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan,  pentingnya mengutamakan produk lokal dalam upaya menekan inflasi. “Jangan sampai beras itu kita ambil dari impor. Kami lebih baik mengambil beras dari Sleman atau Bantul. Kalau harga pasar melejit, warung MRANTASI akan menjadi penyeimbang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menjelaskan perkembangan jumlah Warung MRANTASI. “Tahun 2025 sebelum penambahan titik, jumlahnya baru 25. Sekarang total menjadi 85 warung dengan penambahan 60 unit di 37 kios di Prawirotaman, 11 di Sentul, dan 11 di Kranggan,” jelasnya.
Dimana Warung-warung ini fokus pada penjualan sembako sebagai kebutuhan pokok masyarakat.
Pihaknya bekerja sama dengan Bulog dan distributor untuk memastikan ketersediaan barang tetap terjaga. “Mereka mendapatkan barang sesuai HET atau harga eceran tertinggi. Sehingga, harga jual tetap terjangkau. Ini menjadi edukasi bagi pedagang dan masyarakat bahwa mereka bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga stabil di Warung MRANTASI,” tambahnya.
Selain itu, untuk stok beras menurut Veronica, masih aman dan tidak membutuhkan impor, terutama menjelang akhir tahun. Veronica juga menjelaskan, kerjasama antar daerah bersifat business to business (B2B) antara pedagang dan pemasok.
Sehingga, kebutuhan akan disesuaikan dengan permintaan dan ketersediaan barang di daerah mitra seperti Bantul dan Sleman. Jika pasokan dirasa belum mencukupi, kerja sama akan diperluas ke daerah penyangga lain.

Selanjutnya, salah satu Pemilik Warung Mrantasi di Pasar Prawirotaman, Sri Widodo mengatakan, dengan Warung MRANTASI pihaknya mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. “Kami sudah tersedia beras, minyak, tepung, gula pasir, dan mudah mendapatkannya dengan harga lebih murah melalui operasi pasar. Harapannya, konsumen semakin banyak datang karena harga lebih terjangkau,” ujarnya.