Home / Nasional / Utang RI Mendadak Turun, Dibayar Pak Jokowi?

Utang RI Mendadak Turun, Dibayar Pak Jokowi?

Utang RI Mendadak Turun, Dibayar Pak Jokowi?

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pada akhir Agustus 2023, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat mencapai US$ 395,1 miliar. Realisasi ini lebih banyak lanjut rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar US$397,1 miliar.

Secara tahunan, ULN Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8% (yoy), lebih banyak banyak dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 0,7% (yoy).

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam siaran pers yang dimaksud hal tersebut dirilis Oktober lalu, penurunan ini disebabkan oleh makin rendahnya ULN pemerintah juga juga swasta.

Posisi ULN pemerintah pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 191,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tersebut dimaksud sebesar 193,2 miliar dolar AS, atau secara tahunan tumbuh melambat menjadi 3,6% (yoy) dari periode sebelumnya sebesar 4,1% (yoy).

“Perkembangan ULN yang dimaksud disebut dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana penanam modal nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas di tempat tempat pasar keuangan global yang dimaksud hal itu tinggi. Selain itu, Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok lalu bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, kemudian akuntabel,” jelasnya.

Posisi ULN swasta pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 194,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 194,5 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,2% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,5% (yoy).

Penurunan ULN swasta ini terutama disebabkan oleh makin dalamnya kontraksi pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) menjadi 5,1% (yoy) dibandingkan dengan kontraksi 4,3% (yoy) pada periode sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan serta juga asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, serta udara dingin; serta pertambangan lalu penggalian, dengan pangsa mencapai 78,2% dari total ULN swasta.

“ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,9% terhadap total ULN swasta,” terang Erwin.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *