Jetis,REDAKSI17.COM-Dua rumah tidak layak huni milik warga Kemantren Jetis dan Tegalrejo resmi direnovasi melalui program bedah rumah Pemkot Yogyakarta yang kembali digelar tahun ini.

Dua rumah ini milik Ari Prianto, warga Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, dan rumah Slamet Priyo Utomo, warga RT 14 RW 04 Tegalrejo.

Bantuan bedah rumah untuk rumah milik Ari Prianto, warga Kampung Jetisharjo datang dari Bank BPD DIY.

Menariknya, program tersebut tidak menggunakan APBD, tetapi sepenuhnya dibiayai oleh donasi dari BPD DIY, Anisku Grup, IPHI, serta iuran pegawai pemkot dan warga sekitar.

Program ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. Ia pun sangat mengapresiasi seluruh donatur yang telah ikut berpartisipasi.

Wali Kota Yogya, Hasto Warsodo resmi memulai program bedah rumah milik Ari Prianto, warga Kampung Jetisharjo.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Program ini bisa berjalan bukan karena APBD, tetapi atas kebaikan hati para donatur, pegawai pemkot, dan warga sekitar,” ujar Hasto di lokasi, Minggu (19/10/2025).

Dalam pelaksanaan program ini, sejumlah donatur memberikan dukungan signifikan yakni Bank BPD DIY memberikan bantuan sebesar Rp20 juta untuk perbaikan rumah milik Ari Prianto di Jetisharjo. Selain itu bantuan datang dari Anisku Grup dengan memberikan puluhan sag semen.

Sementara itu, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kemantren Tegalrejo juga turut berpartisipasi dengan menyalurkan bantuan Rp20 juta untuk bedah rumah milik Slamet Priyo Utomo di Tegalrejo.

Wali Kota Hasto menegaskan bahwa program bedah rumah adalah wujud nyata kolaborasi dalam membangun kesejahteraan warga. Pemerintah Kota Yogyakarta terus membuka ruang partisipasi dari berbagai pihak, karena sinergi ini terbukti mampu mempercepat penanganan masalah hunian tidak layak.

“Semangat gotong royong di Kota Yogyakarta masih sangat kuat. Ini bukan hanya soal membangun rumah, tetapi membangun kepedulian dan solidaritas sesama,” tegasnya.

Lebih dari sekadar renovasi fisik, lanjutnya, program bedah rumah ini juga berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rumah yang bersih, tertata, dan layak huni akan berdampak langsung pada kualitas hidup penghuninya.

“Dengan program bedah rumah ini, tingkat kesehatan masyarakat Kota Yogyakarta semakin meningkat. Rumah yang bersih itu sehat, dan rumah sehat akan menciptakan keluarga yang sejahtera.” ungkapnya.

Program ini disambut haru oleh para penerima. Ari Prianto mengaku tidak menyangka rumahnya akan mendapatkan bantuan renovasi.

Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo resmi memulai program bedah rumah milik Slamet Priyo Utomo, warga RT 14 RW 04 Tegalrejo. 

“Saya sangat bersyukur. Rumah kami sudah lama butuh perbaikan, tapi kami tidak punya biaya. Alhamdulillah sekarang dibantu pemerintah dan para donatur. Terima kasih atas kepedulian semua pihak,” ujar Ari dengan wajah bahagia.

Hal senada juga disampaikan oleh Slamet Priyo Utomo. Ia mengatakan program ini sangat berarti bagi keluarganya.

“Saya tidak pernah membayangkan rumah kami akan diperhatikan. Bantuan ini luar biasa membantu. Semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah,” ungkap Slamet.