Wirobrajan,REDAKSI17.COM-Festival Loakarta 2025 resmi digelar di Pasar Klithikan Pakuncen, Yogyakarta, pada Sabtu (18/10/2025). Acara ini dibuka secara langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan.
Dalam sambutannya, Wawan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan Festival Loakarta. Menurutnya, acara ini bukan hanya sekadar ajang jual-beli barang antik, tetapi juga memiliki nilai budaya, sejarah, dan emosional bagi masyarakat.
“Melalui festival ini, masyarakat diajak untuk datang ke Pasar Klithikan dan kembali merasakan romantisme masa kecil atau masa remaja. Banyak barang yang mungkin dulu pernah kita miliki, kini bisa ditemukan kembali di sini,” ungkapnya.
Wawan berharap Festival Loakarta tidak hanya memunculkan rasa nostalgia, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal.

“Kami berharap acara ini mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan para pedagang serta pelaku usaha di sekitar lingkungan pasar. Pasar tradisional harus terus hidup dan kreatif,” tegasnya.
Festival Loakarta 2025 digelar selama lima hari, yakni mulai tanggal 18–22 Oktober 2025, mulai pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menjelaskan bahwa sebanyak 200 pedagang barang antik dan loak turut ambil bagian dalam festival ini. Mereka menyajikan berbagai koleksi langka seperti radio tua, kaset pita, mainan jadul, perabot retro, jam dinding klasik, mesin tik, kamera analog, hingga memorabilia era 70-90an.
“Festival ini menjadi ruang bagi pelaku usaha barang antik untuk tampil lebih profesional dan menarik masyarakat luas. Pasar Klithikan adalah ikon, dan dengan adanya festival ini, kami ingin mengangkatnya sebagai pusat belanja unik khas Jogja,” jelasnya.
Tidak hanya menampilkan barang-barang antik, Festival Loakarta 2025 juga menyuguhkan berbagai kegiatan hiburan dan interaktif bagi pengunjung. Beberapa agenda yang menjadi daya tarik utama antara lain bioskop jadul, panggung rakyat, podcast antik, dan zona game retro.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pasar rakyat bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga destinasi wisata dan budaya. Kami optimis Festival Loakarta mampu mempromosikan Pasar Klithikan sebagai pusat belanja alternatif yang menarik,” tambah Veronica
Sejak hari pertama dibuka, festival ini dipadati pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari kolektor, pecinta barang antik, komunitas vintage, hingga generasi muda yang penasaran.

Salah satu pengunjung adalah Lusiana. Ia mengaku datang khusus ke festival ini untuk mencari koleksi kaset pita.
“Aku dulu suka banget dengar musik pakai kaset. Rasanya senang sekali bisa menemukan kaset-kaset lama di sini. Selain beli, suasananya juga bikin nostalgia,” ujarnya.
Ia juga berharap festival seperti ini bisa digelar rutin karena memberikan pengalaman berbeda dibanding pusat perbelanjaan modern.