Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Dalam rangka menguatkan kembali intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo gelar Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025, yang dilangsungkan di Hotel Morazen YIA, Senin, (26/5/2025). Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Bupati Kulon Progo Dr. H. R Agung Setyawan ST.MSc.MM
Agung dalam sambutannya menyampaikan upaya intervensi harus terus dilakukan Pemkab Kulon Progo dalam menurunkan angka stunting, yang dari tahun ke tahun terus menunjukkan pencapaian yang baik.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa intervensi yang kita lakukan berjalan di jalur yang benar,” kata Agung.
Namun demikian Agung menekankan, pencapaian ini bukan alasan untuk berhenti. Justru, hal ini adalah panggilan untuk memperkuat sinergi lintas sektor, sebab stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga atau sektor saja.
“Kita perlu intervensi yang terintegrasi dan kolaboratif, sebagaimana yang menjadi tema kita hari ini,” terang Agung.
Lebih lanjut Agung mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam hal ini akan terus berkomitmen melaksanakan intervensi gizi spesifik dan sensitif, melalui integrasi program antara sektor kesehatan, pendidikan, sosial, pertanian, dan lainnya.
Sementara itu Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kulon Progo yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo Triyono SIP.MSi menyampaikan, situasi stunting dari Januari-April 2025 mengalami pergerakan yang fluktuatif.
Persentase Balita Stunting Kabupaten Kulon Progo bulan Januari berada diangka 10,68 %, Februari pada 10,86 % dan pada April berada pada angka 10,76 %.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKal KB) Kabupaten Kulon Progo Muhadi,SH.M.Hum melaporkan, Rembuk Stunting ini diikuti oleh semua pihak yang terkait dan berperan dalam percepatan penurunan stunting meliputi Pemerintah, Masyarakat, swasta, akademisi, dan media.
Source: media center
