Gondokusuman,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menghadiri kegiatan re-opening English Language Training International (ELTI) Gramedia pada Minggu (14/12/2025). Kegiatan ini menandai komitmen ELTI Gramedia dalam memperkuat peran lembaga pendidikan bahasa sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Hasto Wardoyo menekankan bahwa kemampuan berbahasa asing merupakan kebutuhan penting di tengah persaingan global. Menurutnya, Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan tidak memiliki sumber daya alam unggulan, sehingga kekuatan utama yang harus terus dikembangkan adalah kualitas manusianya.

“Kota Yogyakarta ini tidak punya sumber daya alam, yang kita miliki adalah sumber daya manusia. Karena itu, peningkatan kualitas SDM, salah satunya melalui penguasaan bahasa asing, menjadi sangat strategis,” ujar Hasto.

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan kota ini menjadi center of excellence di bidang pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Penguasaan bahasa asing dinilai menjadi pintu masuk penting dalam proses transfer pengetahuan, mengingat sebagian besar literatur dan referensi ilmiah global menggunakan bahasa asing.

“Kalau ingin maju dalam ilmu pengetahuan, mau tidak mau kita harus menguasai bahasa asing. Banyak literatur, jurnal, dan sumber ilmu pengetahuan yang tidak tersedia dalam bahasa Indonesia. Bahasa menjadi jembatan untuk transfer knowledge,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hasto juga mendorong ELTI Gramedia untuk terus berinovasi dengan mengembangkan kelas-kelas yang bersifat vokasional, agar lulusan tidak hanya memiliki kemampuan bahasa secara teoritis, tetapi juga aplikatif sesuai kebutuhan dunia kerja.

“Saya berharap ELTI ke depan bisa mengembangkan kelas vokasional. Jadi tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga mengaitkannya dengan kebutuhan profesi dan keterampilan kerja,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Publishing & Education Gramedia, Adi Ekatama, menjelaskan bahwa ELTI Gramedia terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Saat ini, ELTI mengembangkan dua program baru sebagai bentuk diversifikasi layanan pendidikan.

“Selain kelas bahasa Inggris, ELTI kini mengembangkan kelas bahasa Mandarin serta kelas bahasa pemrograman atau coding. Ini kami lakukan untuk menjawab kebutuhan generasi muda yang semakin luas, tidak hanya di bidang bahasa komunikasi, tetapi juga teknologi,” ungkap Adi.

Menurutnya, pengembangan program tersebut sejalan dengan visi Gramedia dalam mendukung peningkatan kompetensi masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih siap menghadapi tantangan global dan dunia kerja yang terus berubah.

Re-opening ELTI Gramedia ini diharapkan menjadi momentum penguatan ekosistem pendidikan nonformal di Kota Yogyakarta, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan bahasa dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.