Jakarta, REDAKSI17.COM – Kementerian Energi kemudian Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan proses pencarian operator pengganti perusahaan dengan syarat Rusia yakni Zarubezhneft dalam Blok Tuna masih berproses. Adapun terdapat beberapa perusahaan yang tersebut digunakan menaruh minat untuk menggantikan Zarubezhneft.
Direktur Jenderal Minyak kemudian Gas Bumi Tutuka Ariadji membeberkan saat ini proses pembukaan data room di tempat area Blok Tuna masih berlangsung. Ia pun berharap proses pencarian mitra dapat rampung pada April 2024.
“Masih dalam proses mengakses data. Ada beberapa perusahaan yang mana digunakan tertarik. Diharapkan pada bulan April 2024 sudah mendapatkan mitra yang yang baru,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/1/2024).
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak juga Gas Bumi berharap proses peralihan participating interest (PI) pada Blok Tuna dapat tuntas pada tahun ini.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan proses pencarian operator pengganti Zarubezhneft di tempat area Blok Tuna masih berlangsung.
Nanan pun berharap proses divestasi Zarubezhneft di area area Blok Tuna dapat segera tuntas pada tahun ini. Pasalnya, gas yang dimaksud dimaksud diproduksikan dari Blok Tuna sendiri sudah diimplementasikan miliki calon pembeli dari Vietnam.
“Kalau gasnya nanti rencananya akan disalurkan ke Vietnam. Memang ada batas waktu ya, mudah mudahan dalam tahun ini selesai dari kepastian siapa,” ujar Nanang ditemui dalam Gedung Kementerian ESDM, Selasa (2/1/2024).
Sebagaimana diketahui, Blok Tuna sendiri pada area operatori oleh perusahaan dengan syarat Inggris Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna B.V. Sementara Zarubezhneft sendiri merupakan perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang dimaksud digunakan memegang hak partisipasi sebesar 50% pada Blok Tuna melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.
Beberapa waktu lalu, Nanang membeberkan rencana pengembangan Blok Tuna yang mana dimaksud pada operatori oleh perusahaan selama Inggris Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna B.V. terimbas sanksi Uni Eropa lalu pemerintah Inggris. Pasalnya, partner mereka di tempat area blok yang tersebut disebut yakni Zarubezhneft berasal dari Rusia.
Oleh sebab itu, Zarubezhneft pun akhirnya memutuskan untuk hengkang dari proyek tersebut. Mengingat Harbour Energy sudah pernah terjadi diwanti-wanti oleh pemerintah setempat untuk tiada bertransaksi apalagi berpartner dengan perusahaan dengan syarat Rusia.





