UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar wisuda sekolah lansia (lanjut usia). Sebanyak 89 lansia di Kota Yogyakarta dinyatakan lulus program sekolah lansia dan menjalani wisuda. Pemkot Yogyakarta akan menambah jumlah sekolah lansia untuk memperluas layanan dan diharapkan bisa meningkatkan kemandirian lansia.

Sebanyak 89 lansia yang mengikuti wisuda meliputi 50 lansia dari Sekolah Lansia Standar 1 Sembada Padi dari Kelurahan Suryodiningratan dan 39 lansia dari Sekolah Lansia Standar 2 Gemati Kelurahan Gedongkiwo. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengucapkan selamat dan mengapresiasi semangat para lansia yang mengikuti Sekolah Lansia hingga selesai dan wisuda.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memasangkan selempang dan memberikan ucapan selamat kepada wisudawan tersenior Sekolah Lansia Standar 2 Gemati Gedongkiwo.

“Sekolah Lansia itu sangat-sangat bermanfaat, karena banyak sekali lansia ini kurang mendapatkan perhatian dari sisi bagaimana cara hidup mandiri. Kurang mendapatkan didikan,” kata Hasto saat Wisuda Sekolah Lansia di Balai Kota Yogyakarta, Senin (15/12/2025).

Hasto berharap para lansia tidak menjadi beban bagi anak-anaknya maupun keluarga. Terutama juga untuk meringankan beban generasi sandwich yang selama ini juga harus menanggung lansia. Apalagi jumlah lansia di Kota Yogyakarta cukup banyak dan memiliki usia harapan hidup yang tinggi. Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta akan memperbanyak sekolah lansia pada tahun 2026 menjadi 15 sekolah lansia dari saat in baru ada sekitar 6 sekolah lansia di Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memberikan sambutan dan pesan kepada para lansia yang mengikuti wisuda Sekolah Lansia.

“Harapan saya Sekolah Lansia itu ditingkatkan, jumlahnya diperbanyak karena Yogja banyak lansia. Tahun 2026 ini sudah saya minta untuk masuk dalam rencana kegiatan anggaran. Ini dalam rangka untuk meningkatkan layanan yang lebih banyak lagi,” paparnya.

Adapun Visi Sekolah Lansia di kelompok adalah menjadi pendidikan non formal di BKL untuk mewujudkan Lansia yang Sehat, Mandiri,Aktif, Produktif dan Bermartabat (SMART). Hasto menegaskan ada 7 dimensi lansia tangguh yaitu spiritual, fisik, intelektual, emosional, sosial, vokasional, lingkungan. “Makanya (kalau) bisa ngurus sendiri. Ada tujuh dimensi lansia tangguh, biar dia (lansia) itu bisa mandiri. Sebetulnya itu intinya inti sekolah lansia,” ujar Hasto.

Prosesi wisuda Sekolah Lansia Standar 1 Sembada Padi dari Kelurahan Suryodiningratan dan 39 lansia dari Sekolah Lansia Standar 2 Gemati Kelurahan Gedongkiwo.

Sementara itu Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta Retnaningtyas menjelaskan pembelajaran dalam Sekolah Lansia mencakup berbagai aspek 7 Dimensi Lansia Tangguh yaitu spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional vokasional, dan lingkungan. Sekolah Lansia Sembada Padi dan Gemati telah melaksanakan pembelajaran sebanyak 12 kali pertemuan. Adapun peserta tertua atau paling senior dalam wisuda Sekolah Lansia tersebut adalah 86 tahun.

“Sekolah Lansia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dalam mewujudkan lansia tangguh. Harapannya dengan Sekolah Lansia dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kesehatan, keagamaan dan sosial budaya. Selain itu meningkatkan kesejahteraan emosional, kemandirian dan rasa percaya diri,” terang Retnaningtyas.

Salah satu lansia yang mengikuti wisuda Sekolah Lansia adalah Siti Rodjinah  warga Kumendaman, Suryodiningratan. Dia menjadi peserta paling senior dalam wisuda Sekolah Lansia. Siti mengaku dari Sekolah Lansia mendapat pengetahuan antara lain terkait kesehatan misalnya jika tersedak dan menolong maupun merawat diri sendiri.

“Saya merasa bahagia. Terus kumpul sama sesama lansia. Saya juga memang sehat ya karena hobi saya memang jalan-jalan, jadinya merasa sehat saya. Yang penting banyak berdoa, pasrah diri, jangan gampang emosi,” pungkas Siti.