Home / Nasional / Sri Sultan: Bukan Sekadar Usaha, Koperasi Konsolidasi Kekuatan Desa

Sri Sultan: Bukan Sekadar Usaha, Koperasi Konsolidasi Kekuatan Desa

Sleman (19/07/2025) REDAKSI17.COM – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan didampingi oleh Anggota DPR RI, Verrel Bramasta, meninjau langsung operasional Koperasi Desa Merah Putih di Kalurahan Sinduadi, Sleman, Sabtu (19/07). Kunjungan ini menjadi bagian dari persiapan menjelang peluncuran nasional program Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden RI yang akan digelar di Klaten, Senin, 21 Juni 2025 mendatang.

Sri Sultan menyampaikan bahwa koperasi ini bukan hanya menjadi simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan, tetapi juga wujud konsolidasi kekuatan desa menuju kemandirian dan keberlanjutan.  “Tadi sudah disaksikan sendiri apa yang disampaikan Pak Menko, tapi program itu kan tidak sekadar apa yang lihat tadi, tapi juga ada di sektor pertanian khususnya pangan, mungkin ada sektor non-pangan dan sebagainya, yang berbentuk aktivitas koperasi merah putih. Nah kami sedang mengkonsolidasikan itu menjadi kekuatan baru, kalau memang itu di sektor pertanian, kita sediakan tanah-tanah kas desa,” terang Sri Sultan.

Lanjutnya, Sri Sultan menjelaskan, menyediakan pemanfaatan tanah kas desa seluas 1–1,25 hektar untuk pengembangan koperasi yang menyuplai kebutuhan bahan baku pangan, dapat juga untuk mendukung program makanan gratis sehat bagi pelajar. “Kalau beli sayur di pasar kan lebih mahal tapi kalau di petani langsung kan tidak. Nah hal-hal seperti ini sedang kita konsolidasikan dengan teman-teman di Jakarta. Bagaimana koperasi ini bisa hidup dengan manajemen yang lebih baik karena kita punya banyak pengalaman dan sumber daya manusia di desa itu makin relatif makin kecil, tapi bagaimana juga sistem manajemen ini dari awal dan pengorganisasiannya itu juga tidak amatiran, tapi bisa profesional menjadi kekuatan-kekuatan baru,” jelas Sri Sultan.

Adapun, koperasi ini membuka peluang lapangan kerja baru di desa dan mendorong masyarakat untuk tidak berasumsi, hanya ada profesi petani dan nelayan semata, melainkan ada sektor lain yang dapat dikembangkan. “Yang penting itu bagaimana ada tambahan penghasilan bagi mereka yang tinggal di desa, ada lapangan kerja baru yang ada di desa. Jangan berasumsi bahwa orang desa itu kerjanya hanya menjadi petani atau nelayan, tapi ada sektor lain yang bisa berkembang,” tegas Sultan. Sri Sultan turut menyampaikan bahwa desa wajib mandiri dan berbudaya selaras dengan program provinsi.

Sementara itu, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengapresiasi langsung sistem kerja dan kelengkapan unit usaha Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi. Menurutnya, Koperasi Sinduadi yang terbaik dan susah untuk ditiru di tempat lain. “Di sini luar biasa, saya kira terbaik Ngarso Dalem. Susah ditiru di tempat lain, kalau ini lengkap,” ujarnya.

Menko merinci berbagai unit usaha koperasi seperti gerai sembako, gas LPG 3 kg, pupuk subsidi, simpan pinjam, layanan perbankan via BRILink, hingga klinik kesehatan lengkap dengan apoteker, yang menurutnya tidak dijumpai di daerah lain. “Baru di sini saya temui punya apoteker sendiri,” puji Zulkifli.

Zulkifli menegaskan bahwa koperasi ini menjadi infrastruktur utama pemerintah untuk menyalurkan berbagai program sosial seperti bantuan pangan, pasar murah, hingga makan bergizi untuk pelajar. “Kopdes atau Kopdes Kalurahan itu menjadi salah satu infrastruktur pemerintah untuk pasar murah, untuk bagi sembako, untuk operasi pasar, untuk pembagian program-program sosial lainnya. Pemerintah belanja di Kopdes,” jelasnya.

Terakhir, Menko Bidang Pangan turut meminta Sri Sultan untuk dialog bersama Presiden pada saat peluncuran lebih dari 80 ribu kopdes merah putih, Senin 21 Juli mendatang. Guna membagikan pengalaman sukses DIY dalam mengembangkan kopdes merah putih, agar dapat ditiru oleh daerah lain. “Saya minta nanti Ngarso Dalem mohon berkenan, bisa dialog dengan Presiden Republik Indonesia, kok koperasinya bagus bisa diceritakan kepada daerah-daerah lain sehingga daerah lain bisa meniru,” terang Zulkufli.

 

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *